Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempe, Penyelamat Wanita Saat Menopause

Kompas.com - 08/10/2008, 00:41 WIB

SETIAP perempuan pasti akan mengalami menopause. Namun jangan khawatir, karena Anda tetap bisa tampil sehat dan cantik setelah menopause. Salah satunya adalah dengan rajin mengonsumsi tempe.

Menopause merupakan suatu proses penuaan alami dalam kehidupan seorang perempuan. Hal ini disebabkan oleh proses penuaan pada ovarium yang merupakan proses alami, maupun proses 'buatan' seperti operasi pengangkatan indung telur yang umumnya terjadi pada wanita berusia 46 - 52 tahun.

Pada masa sebelum atau sesudah penghentian menstruasi tersebut terdapat suatu interval yang disebut perimenopause, dimana terjadi perubahan hormonal yang mengakibatkan siklus haid menjadi tak teratur dan mulai muncul tanda-tanda kekurangan hormon wanita (estrogen).

Meski menopause adalah hal yang alami, menurut dr. Med. Ali Baziad, SPOG-KFER, "penderitaan" sebelum dan setelah menopause-lah yang tidak alami. "Selama ini ada anggapan di masyarakat bahwa keluhan menopause merupakan suatu hal yang alami dan pasti terjadi pada setiap perempuan. Akibatnya, mereka kurang peduli dan merasa tak perlu terapi. Padahal sebetulnya keluhan menopause bisa diatasi, lho," tuturnya.

Keluhan yang biasanya muncul meliputi keluhan jangka pendek dan jangka panjang. Keluhan jangka pendek antara lain badan terasa panas (hot flushes) dan berkeringat, jantung berdebar-debar, perasaan takut dan gelisah, libido menurun, kulit keriput, kadar kolesterol meningkat, kegemukan serta sakit saat berhubungan seks. Sedangkan keluhan jangka panjang meliputi osteoporosis atau pengeroposan tulang, penyakit jantung koroner, pikun dan stroke.

Kok bisa? "Hal ini terjadi karena pada saat menopause, kadar hormon estrogen dalam tubuh seorang perempuan mengalami fluktuasi, sehingga menyebabkan keluhan jangka pendek. Kadar estrogen tersebut nantinya akan mengalami penurunan sampai mencapai titik terendah yang akan meningkatkan risiko kardiovaskular (jantung) dan osteoporosis," jelas Baziad.

TERAPI SULIH HORMON
Namun, tak perlu khawatir, karena gejala-gejala tersebut dapat dicegah dengan melakukan diet, olahraga, serta pemberian suplemen, semisal kalsium. Selain melalui pencegahan, menopause juga dapat ditangani dengan pengobatan. Salah satunya adalah dengan menggunakan terapi sulih hormon (TSH).

Terapi ini merupakan salah satu cara untuk memulihkan kadar hormon yang menurun pada menopause, yaitu dengan memberikan obat-obat yang mengandung satu atau lebih jenis hormon (estrogen atau kombinasi estrogen dan progesteron). Namun, terapi ini kurang populer di masyarakat negara-negara berkembang, karena ketakutan akan efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan jangka panjang, selain harga yang relatif mahal.

Adanya ketidakpuasan dan ketakutan terhadap TSH ini melatarbelakangi pengembangan pendekatan alternatif penanganan menopause, yaitu dengan pemberdayaan gaya hidup sehat dan natural, antara lain berupa diet fitoestrogen.

"Fitoestrogen merupakan bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai struktur kimia dan aktivitas biologis yang menyerupai hormon estrogen dalam tubuh," jelas Baziad. Salah satu jenis fitoestrogen yang banyak diteliti pengunaannya adalah isoflavon, yaitu fitoestrogen yang berasal dari protein soy (kedelai) dan memiliki efek menyerupai estrogen alami, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit pada masa menopause. Karena berasal dari alam, isoflavon relatif sangat aman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com