Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolam Parit Penghias Lantai

Kompas.com - 08/10/2008, 08:35 WIB
KOLAM sebagai elemen air bisa diletakkan di dalam rumah, bahkan melintasi ruang. Dilengkapi lampu dan semburan air, kolam ini bisa jadi penghias lantai sekaligus dinding.
 
Bagi Happy K Harinto (36) dan Tartiany (33), sebuah rumah harus bisa memenuhi kebutuhan penghuninya. Caranya adalah dengan memanfaatkan setiap elemen yang ada dengan sebaik dan semaksimal mungkin—baik itu elemen ruang maupun elemen dekoratif seperti perabot.
 
“Saya enggak mau neko-neko. Saya ingin rumah ya untuk tempat tinggal,” ujar Happy. Tempat tinggal yang bisa semaksimal mungkin memenuhi kebutuhannya. “Saya juga enggak mau pakai gaya minimalis atau gaya apa, yang penting enak di mata,” tambahnya. Soal model, Happy dan istrinya lebih suka yang simpel dan terbuka. Inilah alasan mengapa begitu banyak “celah” untuk melihat dari satu ruang ke ruang lain.
 
Ada Dinding yang Dibuat Miring
Kalau ditarik sebuah garis, pintu utama rumah ini berhadap-hadapan dengan pintu belakang. Karena menurut fengsui kondisi seperti ini dikatakan kurang baik, Happy lalu meletakkan sebuah pintu koboy di depan pintu utama. Menurut Happy, pintu kecil ini dalam fengsui tidak dianggap sebagai pintu, tapi menghalangi pintu utama agar tidak berhadap-hadapan dengan pintu belakang.
 
Dengan adanya pintu kecil koboy, ruang tamu jadi terkesan seolah-olah terpisah dari ruang-ruang lain. Agar tidak benar-benar “terisolasi”, dibuatlah sebuah lubang berbentuk kotak di dinding ruang tamu, dengan bingkai kayu seperti kusen. “Lubang” ini memungkinkan komunikasi antara ruang tamu dan ruang-ruang lainnya. Lubang ini juga bisa dimanfaatkan untuk meletakkan sebuah vas bunga.
 
Akses pandangan melintasi ruang juga dimungkinkan dengan adanya dinding yang dibuat miring. Mungkin terdengar sedikit janggal, tapi teknik ini cukup sering digunakan dalam dunia arsitektur. Contohnya, salah satu dinding kamar tidur di lantai 1 dibuat sedikit miring. Dengan demikian, apabila jika kita berdiri di dekat meja makan, kita bisa melihat ke halaman belakang melewati bukaan pintu dan jendela kamar tidur tersebut.
 
Balkon untuk Tempat Bermain
Manfaat. Kata ini benar-benar dipegang oleh Happy dalam mengatur bentuk, ruang, dan perabot rumah. Semua difungsikan secara maksimal.
 
Balkon di lantai 2 misalnya, dimanfaatkan untuk tempat bermain anak. Di situ ada ring basket, keranjang bola, dan perangkat meja-kursi anak-anak ukuran mini.
 
Lalu di bagian luar ruang keluarga di lantai 2 dibuat lantai dengan bahan beton sikat. Di sini pria yang hobi motorcross ini sering menatap indahnya bintang di langit menggunakan teropong bintang.
 
Lantai dari Kayu Ulin
Hobi fotografi membuat Happy sering bepergian ke luar kota. Ketika berpesiar ke Kalimantan, di sana ia melihat onggokan kayu ulin tidak terpakai yang akan dibuang. Happy tahu kayu ulin mahal harganya dan strukturnya sangat keras dan kuat. Karena itulah kayu-kayu itu dibelinya dengan harga cukup murah, dibawa ke Jakarta, lalu dipotong-potong seukuran parket yang banyak dijual di toko. Kemudian dipoles dengan pelapis kayu, jadilah lantai parket yang berwarna coklat tua kemerahan. “Untuk mendapatkan yang bagus nggak harus mahal,” kilah Happy.
 
Urusan lantai Happy memang cukup kreatif. Lantai kamar mandi dan teras belakang juga diciptakan dari material bekas. Keramik pecahan yang kemudian dirangkai membentuk mozaik ini dibeli secara kiloan di daerah Rawa Belong. Walaupun harga ekonomis, tampilannya manis.
 
Berdiri di Atas Kolam
Masih soal lantai, ada hal unik yang bisa ditemui di rumah ini. Di lantai 1, sebagian lantainya terbuat dari kaca. Lebarnya kira-kira 50 cm, panjangnya membentang dari belakang sampai depan, dan letaknya persis menempel pada dinding. Kaca ini bukan sembarang kaca. Kaca setebal kira-kira 8 mm ini adalah penutup kolam ikan hias yang ada di bawahnya. Ya, kolam ikan di lantai.
 
Kolam ikan yang menyerupai parit ini melintasi ruang tidur utama dan ruang keluarga, lalu bermuara di sebuah kolam kecil yang ada di bagian depan rumah. Jadi ikan-ikan itu bisa hilir mudik ke dalam dan keluar rumah. Kaca setebal 8 mm memungkinkan kita berdiri di atas kolam.
 
Di dalam kolam dibuat pipa untuk menyemburkan air, dan juga lampu. Jika semburan air dinyalakan, air akan bergolak. Dan jika lampu juga dinyalakan, golak air tersebut akan terpantulkan ke dinding, menghasilkan “tarian” cahaya. (dek/www.tabloidrumah.com)
 
LOKASI: KEDIAMAN HAPPY K HARINTO-TARTIANY, PONDOK CABE, JAKSEL
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com