Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gastroenteritis Renggut 160 Jiwa di Negeria

Kompas.com - 26/10/2008, 17:41 WIB

LAGOS, SABTU - Serangan penyakit sistem pencernaan yang disebut gastroenteritis telah merenggut 60 jiwa di Negara Bagian Sakoto di Nigeria barat-laut dalam lima bulan terakhir.

Komisaris Negara Bagian Urusan Kesehatan, Jabbi Kilgori, mengatakan kepada media setempat,  Minggu (26/10), kematian akibat penyakit ini di ibukota negara bagian itu tercatat dari 200 kasus yang dilaporkan antara Juni dan Oktober.

Wabah itu menurutnya telah menyerang 17 dari 23 daerah pemerintah lokal di negara bagian tersebut. Sebanyak 53 persen korban jiwa adalah orang yang berusia di atas 15 tahun, 28 persen berusia antara lima dan 14 tahun sementara 19 persen berusia di bawah lima tahun.

Komisaris itu juga mengatakan, penyakit tersebut disebabkan oleh air tercemar yang diminum oleh warga di daerah yang terserang. "Kebanyakan orang yang terinfeksi menggunakan air dari kolam dan sumber lain air yang terbendung," katabta tersebut sebagaimana dikutip oleh Kantor Berita Nigeria.

Kilgori mengatakan satu tim medis gabungan pemerintah lokal dan negara bagian sedang berusaha sepanjang waktu di daerah itu untuk sepenuhnya mengendalikan situasi. Pemerintah negara bagian telah membeli obat dan perlengkapan dengan nilai 2,6 juta naira (sebesar 22.500 dolar AS) dan membagikannya ke daerah yang tertular.

Kilgori menyarankan rakyat untuk menggunakan WC, menghindari minum dari air yang tak mengalir, memasak air dari semua sumber yang dicurigai serta mencuci tangan mereka setelah keluar dari toilet.     

Gastroenteritis adalah penyakit yang mengganggu usus, mengakibatkan muntah, diare dan kram. Penyakit tersebut seringkali menyerang orang yang mengonsumsi makanan atau minuman tercemar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com