Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Hidup Sehat untuk Cegah Gagal Jantung

Kompas.com - 28/11/2008, 21:54 WIB

JAKARTA, JUMAT - Gagal jantung lebih banyak terjadi pada orang berusia di atas 75 tahun, tetapi belum menginjak usia tersebut juga berisiko mengalaminya. Akan tetapi tidak perlu khawatir, karena resiko gagal jantung dapat dicegah.

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Utojo Lubiantoro, Sp JP, obat untuk penyembuhan pengidap gagal jantung sampai saat ini belum ada, karena terapi atau pengobatan yang ada saat ini hanya bersifat menghambat, dan bukan menyembuhkan secara total.

Namun, gagal jantung dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. "Makanya lebih baik mencegah daripada mengobati. Sebab jika sudah didiagnosis gagal jantung, maka belum ada terapi penyembuhan dan pengobatannya," ujar Utojo dalam seminar "Bahaya Gagal Jantung Bersama Para Penderita Kanker" di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (28/11).

Pola hidup sehat yang dimaksud Utojo di antaranya tidak mengonsumsi minuman beralkohol serta menghindari rokok. "Dua hal tersebut dapat merusak jantung, karena menyerang dan mempengaruhi kinerja jantung," terangnya.

Bila seseorang mengidap gagal jantung, kata Utojo, ukuran jantungnya akan lebih melar atau besar daripada ukuran jantung normal. "Karena jantung menahan lebih banyak darah yang seharusnya dipompa dan didistribusikan ke seluruh tubuh. Akibatnya, kerja jantung menjadi lemah," jelas Utojo.

Gejala penderita gagal jantung bervariasi, mulai dari sembab paru, sesak nafas, kesulitan bernafas, batuk (mengi), kaki bengkak, perut membesar (edema), cepat capek, lemah, pusing, dan gangguan irama jantung.

Untuk mengetahui seseorang mengalami gagal jantung, dapat diketahui berdasarkan gejala dan riwayat medis. Juga dapat dilakukan dengan tes seperti, tes darah, foto rontgen, EKG, ekokardiogram, treatmill, kateterisasi jantung di rumah sakit.

Bila seseorang sudah menderita gagal jantung, Utojo menyarankan untuk menggunakan obat-obatan, penggunaan PCI (balonisasi + stent), operasi jantung, serta alat pacu jantung Pacemaker.

"Namun 50 sampai 75 persen penderita gagal jantung meninggal dalam kurun lima tahun sejak diagnosis," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com