Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Jamu "Cespleng"

Kompas.com - 07/12/2008, 16:42 WIB

SOLO, MINGGU - Pakar farmasi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dra Nurul Mutma’inah, Msi. Apt, menyatakan, konsumen harus waspada bila ada jamu tradisional yang sesudah diminum langsung cespleng, menyembuhkan, atau sangat manjur. Ada bahaya bagi kesehatan di balik kemanjuran sesaat itu.

"Jamu seperti itu hanya sebagai penyembuhan sesaat, tetapi justru perlu diwaspadai karena bisa dipastikan mengandung bahan kimia obat, kecuali jamu hasil racikan sendiri tanpa ditambah bahan kimia," ujar Dekan Fakultas Farmasi UMS itu kepada wartawan, Minggu (7/12), saat diminta komentarnya tentang peredaran jamu tradisional yang berkembang pesat akhir-akhir ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, sebetulnya jamu tradisional jarang yang bisa menyembuhkan suatu keluhan penyakit secara cepat. Lain halnya dengan bahan kimia obat, efeknya bisa cepat muncul.

"Maka perlu dicurigai jika setelah minum jamu, efeknya cepat sekali. Kita perlu curiga, di dalam jamu itu terdapat campuran bahan kimia obat," tandasnya.

Di samping itu, masyarakat saat memilih jamu tradisional hendaknya perlu melihat tanda registrasi, termasuk, apakah jamu itu terdaftar di Badan POM ataukah tidak, bagaimana aturan pakainya, digunakan untuk penyakit apa, komposisinya, dan sebagainya. Jika tidak ada hal seperti itu, atau minimal harus ada tanda registrasi BPOM, maka jangan dikonsumsi.

Bahan-bahan kimia yang ditambahkan di dalam jamu tradisional, katanya, asal digunakan dengan dosis yang tepat, pada pasien yang tepat dan dengan indikasi yang tepat, sebenarnya tidak masalah. "Tetapi untuk menentukan hal yang tepat itu, yang dapat melakukan adalah dokter. Bukan sembarangan orang. Jika dilakukan sembarang orang, menjadi tidak terukur, dan itulah yang berbahaya," katanya.

Terkait dengan jamu tradisional yang ternyata mengandung bahan kimia obat, pakar farmasi itu mencontohkan jamu tradisional penambah stamina pria. Ternyata di dalamnya ditambahkan bahan kimia obat, seperti sildinafil dan padalafil.

"Bahan kimia tersebut dalam pengobatan modern sebenarnya untuk mengatasi disfungsi ereksi. Kemudian jika seseorang akan memakainya, seharusnya dipastikan dulu, apakah punya riwayat tekanan darah tinggi atau memakai obat lain ataukah tidak," jelasnya.

Selain jamu tradisional penambah stamina pria, menurut Nurul Mutma’inah, yang juga perlu diwaspadai adalah jamu seperti jamu keju kemeng dan jamu pegal linu. Biasanya, jamu seperti pegal linu tersebut sering ditambahkan analgetik atau penghilang rasa sakit.

Efek samping dari minum jamu tradisional yang dicampur bahan kimia obat, menurut Dekan Fakultas Farmasi UMS ini, bisa berakibat jangka pendek atau jangka panjang. Jangka pendek, biasanya muncul keluhan iritasi lambung atau lambung berasa perih, sedangkan efek jangka panjang, bisa menimbulkan gangguan ginjal dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com