Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Obat Osteoporosis Bisa Berisiko Kanker

Kompas.com - 03/01/2009, 12:11 WIB

BOSTON, SABTU - Obat osteoporosis terkenal buatan Merck, Fosamax, dan obat lain yang serupa mungkin membawa risiko kanker kerongkongan, kata seorang pejabat Badan Obat dan Makanan AS (FDA), Rabu.
    
Diane Wysowski dari Divisi Penilaian Risiko Obat di FDA mengatakan para peneliti mesti memeriksa potensi hubungan antara apa yang disebut obat bisphophonate dan kanker.
    
Dalam surat di dalam New England Journal of Medicine, Kamis, Wysowski mengatakan sejak awal pemasaran Fosamax, yang secara generik dikenal sebagai alendronate, pada 1995, FDA telah menerima 23 laporan yang menyatakan banyak pasien terserang tumor kerongkongan.
    
Secara khusus, dua tahun berlalu antara permulaan penggunaan obat dan perkembangan kanker kerongkongan. Delapan pasien meninggal, kata Wysowski.

Di Eropa dan Jepang, 21 kasus yang melibatkan Fosamax telah disampaikan, serta enam keadaan yang diduga melibatkan obat Actonel atau risedronate dan Didronel atau etidronate buatan Procter & Gamble, dan Boniva atau ibandronate buata Roche. Enam orang meninggal.

"Esophagitis", yang merupakan radang saluran yang membawa makanan ke perut, sudah diketahui sebagai dampak obat tersebut, yang menyebabkan pasien diinstruksikan untuk tetap tegak setidaknya selama setengah jam setelah mengkonsumsi obat itu.

Selain itu, kata Wysowski, para dokter mesti menghindari pemberian resep obat tersebut kepada orang orang yang memiliki "Barret’s esophagus", yang merupakan perubahan jalur yang mengarah ke perut. Itu sering ditemukan pada orang yang menderita penyakit acid reflux --yang didefinisikan sebagai gejala kronis atau kerusakan selaput lendir akibat arus balik tidak normal di dalam kerongkongan-- dan dengan sendirinya meningkatkan risiko kanker.

Pada November, FDA menyatakan data percobaan klinis tak memperlihatkan seluruh risiko gangguan detak jantung pada pasien yang mengkonsumsi bisphosphonate.

Namun, FDA juga menyatakan lembaga tersebut mengetahui adanya temuan yang bertentangan dalam studi lain dan sedang mempertimbangkan apakah akan melakukan studi lebih lanjut guna menyelidiki risiko itu memang mungkin ada.

Obat tersebut bertujuan mengobati osteoporosis melemahnya tulang dengan meningkatkan massa tulang. Sebanyak 10 juta orang Amerika,   kebanyakan perempuan, menderita osteoporosis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com