Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infusi dan Botox Atasi Sakit Kepala

Kompas.com - 17/01/2009, 18:45 WIB

KEBANYAKAN dari kita pasti pernah merasa sakit kepala. Bisa jadi sakit itu sering terjadi karena banyak hal yang kita alami. Begitu seringnya sehingga seolah sakit kepala merupakan bagian dari hidup.

Diperkirakan 90 persen dari semua manusia mempunyai pengalaman sakit kepala sesekali, dan 4 dari 100 orang menderita sakit kepala setiap hari dalam kehidupan mereka. Sebagian besar jenis sakit kepala meski ringan sangat mengganggu aktivitas.

Meski begitu, kerapkali kita tidak memedulikannya. Padahal ada jenis sakit kepala yang merupakan gejala dari sesuatu hal serius dan membutuhkan penanganan medis segera.

Kurang pengertian dan dukungan dari keluarga dan teman, dapat membantu sebagian penderita sakit kepala merasa ‘gila’. Bahkan rekan kerja kita pun terkadang mengira bahwa penderita sakit kepala hanya membesar-besarkan rasa sakit mereka saja.

Tak jarang pula dokter kurang memperhatikan hal ini. Payahnya, dengan cepat mendiagnosa penyebab sakit kepala sebagai stres. Dengan demikian, banyak pula penderita yang mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit agar dapat kembali beraktivitas.
Padahal sebenarnya tindakan ini memperburuk dan bisa menyebabkan kondisi lain yang dikenal sebagai penggunaan obat terlalu banyak, yang hanya menyebabkan sakit kepala mereka makin membandel dan kronis.

Dr Charles Siow, Konsultan Neurologis dan Spesialis Rasa Sakit dari Siow Neurology Headache and Pain Centre di Singapura mengatakan, “Penelitian telah menunjukkan bahwa sangat sedikit dari penderita sakit kepala mendapat perawatan kedokteran tepat pada waktunya.”

Untungnya, sekarang ada terapi yang sangat efektif untuk mengobati sakit kepala. Dr.Siow, yang berpraktek di International Neuro Associates yang bertempat di Novena Medical Centre #08-15, Singapura adalah satu-satunya yang memberikan layanan infusi pasien rawat jalan di Singapura untuk mengobati gangguan sakit kepala kronis.

Infusi tiga hari ke dalam pembuluh darah ini efektif menghentikan sakit kepala bagi mayoritas pasien. Klinik ini juga menawarkan pengobatan dengan menginap di rumah sakit selama empat sampai lima hari.

“Kami dapat mengetahui siklus sakit kepala sehari-hari pada mayoritas pasien ini dan sesudah itu menggunakan berbagai pengobatan untuk mencegah sakit kepala terjadi lagi,” terangnya.

Beberapa cara inovatif untuk mengurangi frekuensi sakit kepala termasuk dengan penggunaan Botox, yang sudah memperlihatkan keefektifannya dalam mengurangi gangguan sakit kepala.

Botox merupakan racun yang dilemahkan yang menghasilkan botulisme dan paling populer karena menghilangkan keriput. Jadi seperti melakukan dua pekerjaan sekaligus!

Dr Charles Siow
Consultant Neurologist and Pain Specialist
di Siow Neurology Headache and Pain Centre, Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com