Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Jambi Kembangkan 8 Jenis Tanaman Obat

Kompas.com - 22/01/2009, 21:51 WIB

JAMBI, KAMIS - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Jambi mengembangkan delapan jenis tanaman unggulan obat tradisional atau jamu untuk dibudiyakan petani dan perajin, baik di hamparan maupun tanaman pekarangan.
    
Ke delapan jenis tanaman obat itu yakni ketepeng China, jahe merah, kunyit, kencur, samiloto, temulawak, kumis kucing, dan brotowali kini terus disosialikasikan kepada masyarakat agar menjadikan tanaman unggulan, kata Kepala Balai POM Jambi Dra Wirda Zein Apt di Jambi, Kamis.
    
Saat ini sudah ada petani dalam skala kecil membudidayakan jenis tanaman ketepeng China untuk dijadikan produk obat gosok atau balsem di daerah itu.
    
Sedang tanaman muda lainnya untuk bahan baku jamu seperti temu lawak, kunyit, samiloto, dan brotowali baru sebagian dijadikan tanaman sela atau tanaman pekarangan.
    
Budidaya tanaman obat tradisional itu meski di Jambi baru dalam skala kecil, namun jika dikembangkan dalam skala besar diyakini hasilnya bisa ditampung produsen jamu di Jawa seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.
    
Tanaman obat warisan nenek moyang perlu dilestarikan dan dimasyarakatkan di Jambi untuk menunjang pembangunan kesehatan dengan obat tradisional sebagai obat alternatif modren.
    
Jamu atau obat tradisional tanpa efek samping karena alami atau tidak mengandung zat kimia atau Bahan Kandungan Obat (BKO).
    
BPOM Jambi memasyarakatkan penanaman tanaman jenis obat itu selain untuk meningkatkan kesehatan masyarakat juga pendapatan, sebab pertumbuhan usaha industri kecil memproduksi jamu kini terus berkembang di daerah itu.
    
Kemudian produsen jamu terbesar dari Jawa sudah banyak membuka cabang di Jambi, sehingga peluang itu harus dimanfaatkan petani untuk mengembangkan budidaya tanaman obat tersebut.
    
Ia menjelaskan, pemerintah telah menggalakkan pemanfaatan obat tradisional (jamu) dalam pengobatan formal, sehingga penelitian khasiat tanaman obat terus dilakukan yang mengarah ke uji klinik pengembangan obat herbal dan fitofarmaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com