Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Kulit, Asma, dan ISPA Serang Warga PLTPB Mataloko

Kompas.com - 30/01/2009, 17:36 WIB

KUPANG, JUMAT — Warga yang bermukim di sekitar lokasi Pembangkit Litrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Mataloko dilaporkan mulai terserang penyakit infeksi kulit, asma, dan infeksi saluran pernapasan (ISPA).

"Saya baru terima laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada tentang hasil identifikasi lapangan selama beberapa hari lalu bahwa ada lebih dari 1.000 warga yang terserang infeksi kulit, asma, dan ISPA," kata Wakil Bupati Ngada, Ir Niko Dopo, Kamis.

Wakil Bupati Niko Dopo mengatakan sudah meminta Dinas Kesehatan setempat untuk segera menangani masalah tersebut di lapangan agar tidak meluas.

"Saya minta supaya ditangani secepatnya dan harus dipelajari sebab-sebab serangan penyakit itu. Jangan terlebih dahulu menyalahkan pengelola PLTPB Mataloko karena bisa saja serangan penyakit itu karena warga tidak memperhatikan kebersihan," katanya.

Pemerintah, kata dia, juga berharap agar pihak pengelola PLTPB Mataloko ikut membantu menangani masalah serangan penyakit itu di lapangan, sekaligus mendekatkan diri kepada masyarakat di sekitar lokasi agar ke depan bisa bersama-sama menjaga keberadaan PLTPB Mataloko.
     
Mantan General Manager PT. PLN Wilayah NTT, Amir Rosidin, secara terpisah mengatakan telah menerima laporan dari lapangan mengenai adanya serangan penyakit terhadap penduduk sekitar.
    
Namun, PLN belum memutuskan apakah akan memberikan bantuan pengobatan kepada para penderita karena masih mempelajari masalah itu terlebih dahulu.
     
"Hari ini saya sudah serah terima jabatan kepada GM PT PLN Wilayah NTT yang baru. Nanti akan dipikirkan cara yang terbaik," katanya.
     
Hal yang pasti, katanya, adalah PLN memberikan perhatian yang sangat serius terhadap masalah semburan uap panas selama sebulan terakhir di sumur PLTPB Mataloko.
     
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada mencatat, sebanyak 1.050 warga sekitar lokasi PLTP Mataloko terserang penyakit infeksi kulit (gatal-gatal), asma, dan ISPA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com