Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Sumbangan Sperma Teman, Nadya Lahirkan Kembar 8

Kompas.com - 10/02/2009, 08:24 WIB

LOS ANGELES, SELASA — Keputusan Nadya Suleman (33), ibu bayi kembar delapan asal California, AS, untuk melakukan upaya bayi tabung dikritik oleh berbagai ahli.

Mereka menyampaikan keprihatinan mengenai embrio yang ditanamkan ke dalam kandungan ibu tersebut dan mempertanyakan apakah sudah mengikuti kaidah medis.

Namun, Nadya kepada jaringan televisi Amerika, NBC, pada program Today Show, Senin (9/2), mengatakan, impiannya memang untuk memiliki jumlah keluarga yang banyak.

Dalam wawancara dengan program tersebut, dia mengatakan menjadi sasaran kritik karena dia orangtua tunggal. "Saya akan memberi makan mereka, saya akan berbuat yang terbaik untuk mereka," katanya.

Nadya Suleman yang sebelumnya sudah memiliki enam anak berusia antara 2 dan 7 tahun mengatakan, 14 anak yang dimilikinya berasal dari sperma yang disumbangkan oleh seorang teman.

Risiko kesehatan

Bayi kembar delapan itu lahir sembilan minggu lebih awal lewat operasi caesar di sebuah rumah sakit di dekat Los Angeles, 26 Januari. Semuanya dilaporkan dalam keadaan sehat.

Rumah sakit tersebut, The Kaiser Permanente Medical Center, di Bellflower, California, mengatakan, mereka tidak terlibat dalam proses kehamilan bayi kembar delapan tersebut.

Dewan Medis California sudah memulai penyelidikan mengenai apakah ada pelanggaran pelayanan kesehatan dalam kasus ini.

Masyarakat Pelayanan Kesehatan Reproduksi Amerika (ASRM) merekomendasikan bahwa wanita seumur Nadya tidak boleh memiliki lebih dari dua embrio untuk ditanamkan ke dalam kandungannya.

Para ahli kesehatan di Amerika mengatakan begitu longgarnya peraturan di bidang ini dan menyerukan agar dilakukan pengawasan lebih ketat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com