Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elite Politik Cermin Homo Homini Lupus

Kompas.com - 11/02/2009, 20:13 WIB

KUPANG, RABU - Napsu politik untuk saling menghancurkan mulai mendominasi para elite politik menjelang pemilu 9 April 2009. Secara internal partai pun lahir sikap saling menjegal satu sama lain.

Hal tersebut dikatakan Dosen Universitas Nusa Cendana Kupang Yusuf Kuhaty ketika berceramah pada forum diskusi politik Pemda Provinsi NTT di Kupang, Rabu (11/2). Ia mengatakan, menjelang pemilu legislatif 9 April 2009, komitmen menjunjung tinggi sikap "fair play" sebagai roh demokrasi menjadi kacau.

"Yang terjadi saat ini adalah nafsu politik untuk saling menghancurkan, dan cenderung berlanjut sampai pada pascapemilu 2009. Keadaan ini mungkin saja apa yang disebut Thomas Hobes sebagai Homo Homini Lupus," katanya. Dalam bahasa latin homo homini lupus berarti manusia adalah serigala bagi sesamanya.

Di depan sekitar 500 peserta diskusi, utusan dari 20 kabupaten/kota se- NTT Kuahaty mengatakan, tujuan pemilu sejatinya adalah menegakkan kedaulatan demokrasi, pergantian pemerintahan secara demokrasi, dan melaksanakan hak hak asasi warga negara. Maka tujuan pemilu itu diletetakan sebagai skala prioritas dibanding kepentingan pribadi, kelompok, golongan.

"Dalam berkompetensi sebaiknya menggunakan cara cara berpolitik yang santun, ketimbang cara yang saling menghancurkan harakat dan martabat sesama manusia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com