Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengenali dan Bersahabat dengan Lupus

Kompas.com - 05/03/2009, 12:32 WIB

Keseriusan penyakit lupus ini ditunjukkan dengan fakta bahwa lupus belum bisa disembuhkan. Itulah mengapa mereka yang kena lupus disebut orang dengan lupus (odapus) artinya yang bersangkutan selalu bersama dengan lupus dalam hidupnya.

"Sudah dua tahunan saya masuk dalam masa remisi," kata Ayu. Masa remisi adalah masa odapus tidak memerlukan obat. Pada masa ini odapus dalam keadaan stabil. Namun, kata Ayu, suatu saat bisa saja lupus kembali aktif. Untuk mengetahuinya kita mesti perhatikan beberapa gejala di atas.

"Beberapa hari terakhir ini saya merasa lupus bergerak aktif. Ada sariawan yang sudah muncul dan rambut saya sudah mulai rontok," kata Ayu. Menurut Ayu, jika salah satu atau beberapa gejala lupus sudah mulai muncul berarti lupus mulai aktif dan kita mesti off. Jika masuk dalam fase ini odapus mesti ke dokter dan mulai lagi masuk dalam pengobatan.

Lupus tidak bisa disembukan, sebagaimana dikatakan Ayu, tetapi jika telah mengenali dan bersahabat dengannya maka kita akan selamat. Terkena lupus bukan berarti telah kiamat. Obat yang biasa diberikan kepada odapus seperti obat non-steroidal anti-inflammatory (NSAIDs), acetaminophen, kortikosteroid, antimalaria, dan immunomodulating.

Untuk itu, mari kita terima lupus apa adanya dan sambut dia dengan pola hidup yang benar. Para odapus sebaiknya terus melakukan kontrol berkala ke dokter, minum obat secara teratur. Biasakanlah gaya hidup yang sehat, seperti mengasup nutrisi seimbang, olahraga dan istirahat yang cukup, berpikir positif, mengolah stres dengan baik, jangan terlalu lelah, hindari rokok dan sinar matahari , hindari situasi yang berpotensi menimbulkan stres. Yang terakhir dan sangat penting bagi odapus adalah mendapatkan dukungan psikososial dari keluarga dan lingkungan.  

"Alhamdullilah, saya merasa didukung dan dikuatkan oleh keluarga. Saya juga memiliki dokter yang mengerti saya dan lupus yang ada di dalam tubuh saya," kata Ayu yang telah berteman dengan lupus selama 21 tahun ini.

Dukungan itu semakin terasa hangat olehnya ketika 10 perempuan profesional mendaki Gunung Kilimanjaro di Tanzania pada 18 Februari 2009 dan sampai pada Uhuru, puncak tertingginya (5.895m dpl) pada 22 Februari 2009. Pendakian yang mengusung tema "Kilimanjaro for Lupus" ini sengaja dilakukan untuk menyiarkan seluas mungkin kepada masyarakat apa itu lupus.

Kami berharap apa yang kami lakukan mendapat respons dari banyak pihak. Selain menjadi tahu apa itu lupus, semoga mereka yang mendengar dan melihat kami tergerak hatinya untuk mendonasikan sebagian dari harta miliknya kepada YLI. "Pada tahun 2006 ketika kami mendaki puncak Kalla Pathar di Himalaya, kita mendapat Rp 100 juta," kata Amalia Yunita, salah satu pendaki.

Donasi yang diterima YLI, kata Ayu, digunakan untuk dua kegiatan utama. Pertama, untuk membiayai kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dan dokter di banyak tempat secara bertahap. Kedua, untuk membantu odapus (orang dengan lupus) yang kurang mampu.  

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com