Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disegel, 65 Sumur Air Tanah di Kebon Jeruk

Kompas.com - 17/03/2009, 08:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk menekan penggunaan air tanah di Kelurahan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Pemerintah bertindak tegas melakukan sweeping. Hasilnya, 45 usaha laundry di kawasan tersebut masih menggunakan 65 sumur air tanah.

Petugas langsung menyegel sumur tersebut dan dalam tempo tiga hari akan melakukan pengecoran. Namun, petugas menengarai masih ada sumur sejenis yang belum ditemukan petugas.

Tindakan tegas ini dilakukan karena pengusaha laundry tak juga mengindahkan kesepakatan yang dibuat bersama Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat (Pemkot Jakbar).

Sejak tiga bulan lalu, pengusaha laundry berjanji tidak akan menggunakan air tanah. Kenyataannya, diam-diam pengusaha laundry masih menggunakan air sumur karena aliran air PAM belum mampu memenuhi kebutuhan. Sehari, rata-rata tiap laundry membutuhkan 300 meter kubik air, sedangkan aliran air PAM baru memenuhi 100 meter kubik per hari.

Dalam sweeping kali ini, 100 petugas gabungan dari BPLHD Jakbar, Satpol PP, Sudin KUKMKP, PAM, serta kecamatan dan kelurahan dikerahkan. Usaha laundry yang kedapatan masih menggunakan air tanah langsung ditegur keras.

Sasaran pertama petugas sweeping adalah Laundry Bersaudara yang terletak di Jalan Soleh 1 No 32 RT 07 RW 03. Disini, petugas mendapati Laundry Bersaudara masih menggunakan sumur air tanah. Tanpa banyak bicara, petugas langsung menutup sumur tersebut dengan campuran pasir, batu, dan semen.

Wakil Camat Kebon Jeruk, Hendra Hidayat, mengatakan, sekarang sudah tidak ada toleransi lagi bagi pengusaha laundry. "Kami sudah memberikan waktu selama tiga bulan untuk beralih menggunakan air PAM. Nyatanya tidak digubris," kata Hendra, kemarin.

Hendra berharap setelah penertiban ini, pengusaha laundry bersedia mematuhi kesepakatan bersama dengan Pemkot Jakbar untuk mengalihkan penggunaan air tanah ke air PAM. "Penertiban berjalan lancar, para pengusaha mau bekerja sama," katanya.

Namun begitu, Hendra mencurigai masih banyak lagi sumur yang belum diketahui petugas sehingga ia berencana melakukan sweeping lanjutan beberapa waktu lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com