Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Jakarta Utara 60 Persen Cemar Berat

Kompas.com - 25/03/2009, 18:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bukan hal baru kalau kualitas air di Jakarta sangat buruk. Namun, apakah kita tahu kalau tingkat pencemaran air di Jakarta Utara sudah sampai pada tahap cemar berat, mencapai 60 persen?

Angka itu berdasarkan data 2008 yang ditunjukkan oleh Sub Bidang Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah DKI (BPLHD) Fitratunnisa ketika ditemui di ruang kerjanya setelah konferensi pers Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Jakarta, Rabu (25/3).

Dari data itu kondisi air di Jakarta Utara yang masih baik hanya 7 persen saja, 7 persen cemar sedang, dan 27 persen cemar ringan. Di Jakarta Pusat, cemar berat 36 persen, 9 persen cemar sedang, 36 persen cemar ringan, baik 18 persen. Untuk Jakarta Barat, 7 persen cemar berat, 27 persen cemar sedang, 40 persen cemar ringan, dan 27 persen baik. Air di Jakarta Timur, 6 persen cemar berat, 12 persen cemar sedang, 53 persen cemar ringan, dan 29 persen baik.

Sedangkan di Jakarta Selatan yang merupakan wilayah tangkapan air memiliki tingkat kecemaran air yang rendah. Cemar ringan ada 47 persen, cemar sedang 18 persen, dan 35 persen baik. "Di Jakarta Selatan tidak ada yang cemar berat," kata Fitratunnisa.

BPLHD, lanjutnya, peduli dengan persolan ini. Sebagai langkah konkret untuk menyikapi pencemaran air yang sudah parah, BPLHD mendukung kegiatan jalan santai dalam rangka Gerakan Hemat Air untuk memperingati Hari Air Sedunia.

"Ini bertepatan dengan HBKB (Hari Bebas Kendaraan Bermotor pada 29 Maret 2009). Rencananya start di Sarinah ke HI, lalu kembali lagi ke Sarinah," ungkap Fitratunnisa.

Jalan santai itu, katanya, akan diikuti oleh Asosiasi Air yang terdiri dari PD PAL, Aetra, Palija, PAM JAYA, dan Apatindo (Asosiasi Pengeboran Air Tanah Indonesia).

"Mereka ini akan mengampanyekan hemat air dan ikut mencegah pencemaran air," katanya. Para peserta jalan santai ini, lanjut Fitratunnisa, akan membagikan leaflet, brosur, stiker kepada masyarakat guna mengampanyekan kepedulian terhadap air.

"Kami harapkan mereka juga membuka stand di HI," katanya. Kegiatan ini, sebagaimana dikatakan Fitratunnisa, turut mendukung Keputusan Gubernur Nomor 42 Tahun 2001 yang salah satu isinya adalah usaha penyelamatan air melalui 5R.

"5R itu Reduce, Reuse, Recycle, Recharge dan Recovery. Dua yang terakhir adalah usaha pemulihan, misalnya dengan pembuatan lubang biopori dan sumur resapan. Sedangkan contoh recycle yaitu dengan memanfaatkan air mandi untuk menyiram tanaman atau nyuci kendaraan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com