Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besar, Potensi Caleg Sakit Jiwa

Kompas.com - 28/03/2009, 16:57 WIB

MATARAM, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi I DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Abdul Hadi Faishal mengatakan potensi sakit jiwa calon anggota legislatif (caleg) cukup besar, terutama mereka yang belum memiliki kematangan dalam dunia politik.
     
"Di sini peranan partai politik (parpol) yang seharusnya melakukan kaderisasi yang matang," katanya di Mataram, Sabtu (28/3).

Menurut Hadi, dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, kaderisasi dilakukan bukan hanya setahun atau dua tahun, tetapi berpuluh-puluh tahun sehingga kemampuan berpolitik menjadi kuat.
     
Dalam menghadapi pemilu legislatif pada 9 April 2009, banyak pengorbanan yang dilakukan caleg untuk meraih suara terbanyak.

"Apalagi sekarang ini caleg yang meraih suara terbanyak berhak terpilih menjadi anggota legislatif, baik pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Sedangkan jika tidak terpilih, kemungkinan mengalami stres terutama caleg yang kurang matang kesiapan mentalnya," katanya.

Ia mengatakan melihat banyaknya caleg dan sulitnya cara memilih, dikhawatirkan banyak suara tidak sah sehingga banyak pula caleg tidak meraih suara sebanyak yang diinginkan.

Para caleg kini sibuk berkampanye untuk dirinya sendiri karena hanya mereka yang meraih suara terbanyak yang berhak menjadi anggota legislatif.

Pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mataram siap menampung caleg yang stres karena gagal dalam Pemilu 9 April nanti.

"Kamar RSJ Mataram banyak yang kosong, sehingga berapa pun jumlah caleg yang stres akan tertampung," kata salah seorang petugas RSJ Mataram, Jaelani.

Pada Pemilu 2004, RSJ banyak menampung caleg yang stres karena gagal meraih kursi di legislatif, apalagi pada Pemilu 2009 jumlah caleg lebih banyak lagi sesuai banyaknya jumlah partai.

Ia mengatakan, RSJ tidak hanya akan menampung para caleg yang gagal meraih kursi kemudian stres, tetapi siapa saja termasuk warga masyarakat lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com