Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Psikosomatis Ancam Jiwa Caleg Stres

Kompas.com - 20/04/2009, 19:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan data dari Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), di Jakarta ada 15-30 persen orang meninggal karena terkena gejala psikosomatis. Data ini perlu dicermati karena para caleg yang stres bisa mengarah kepada gangguan psikosomatik.

Demikian diungkap Ahli Penyakit Dalam FKUI Devisi Psikosomatik Rudi Putranto dalam kesempatan Forum Temu Media FKUI dengan tema “Antisipasi Dampak Stres Caleg yang Berkelanjutan Pasca Pemilu 2009”, Jakarta, Senin (20/4).

“Stres akan memacu peningkatan hormon kortisol yang akan berefek terhadap metabolisme tubuh, di samping itu stres akan mempengaruhi keseimbangan saraf otonom, dan menekan sistem kekebalan tubuh. Beberapa perubahan tersebut akibat stres akan menimbulkan psikosomatik,” kata Rudi.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa gangguan psikosomatik itu memengaruhi metabolisme tubuh dan bisa berujung pada kematian. Di antaranya seperti meningkatkan tekanan darah, kolesterol, trigliserida yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Resistensi insulin dan peningkatan gula darah yang dapat menyebabkan diabetes militus.

Penurunan sintesa neurotransmitter otak yang dapat menyebabkan penurunan daya ingat, percepatan penyerapan tulang yang dapat menyebabkan penyakit sendi dan osteoporosis, dan masih ada 5 gangguan lain yang siap mengancam.

“Untuk itu, bagi caleg atau orang dekatnya perlu mengantisipasi stres dan mengelolanya beberapa cara,” ungkap Rudi.

Cara yang disarankan Rudi adalah mengenali perubahan sikap dan tubuh, meningkatkan keterampilan untuk mengelola dan mengadaptasi stres yang timbul, berusaha menyesuaikan pola pikir yang realistis dan konstruktif, melakukan olah raga, relaksasi, makan dengan benar, tidur yang cukup, minum obat yang teratur jika ada yang terkena gejala psikosomatis dan melakukan konsultasi kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com