Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raperda Bisa Kurangi Fobia Anjing

Kompas.com - 25/04/2009, 13:30 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Semenjak Bali ditetapkan memiliki wabah rabies pada Desember 2008, masyarakat Bali masih dihantui rasa takut memelihara dan kehilangan anjing yang terkena eliminasi hingga hari ini. Karena itu, masyarakat berharap peraturan daerah penanggulangan rabies yang tengah disosialisasikan kelak mampu mengurangi ketakutan tersebut.

"Warga, khususnya anak-anak, khawatir dan takut dengan anjing. Bahkan kami yang masih memelihara anjing pun takut adanya eliminasi mendadak dari dinas. Kami merasa informasi ada apa sebenarnya pun belum lengkap diterima warga," kata Yani, warga Ubung Kaja, Denpasar, pada sosialisasi Raperda Penanggulangan Rabies Bali.

Dalam sosialisasi raperda itu, sejumlah lembaga masyarakat dan warga mendukung peraturan tersebut. Mereka hanya berharap Bali mempertegas pasal lingkup epidemi sampai pasal sanksi.

Raperda ini mengharuskan anjing-anjing komersial dan nonkomersial terdaftar dengan surat yang ditandatangani kepala daerah atau bupati/wali kota setempat. Namun, beberapa pedagang anjing di Denpasar mengaku tidak memiliki surat vaksin dari dokter hewan. "Ya, kami merasa mahal dan repot kalau harus rutin memvaksinasi anjing-anjing ini," kata Wayan Rado, penjual anjing.

Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Alit menjelaskan, penyusunan raperda ini diharapkan mampu mengupayakan pencegahan di kemudian hari. Selain itu, raperda dapat memperkuat pemerintah dalam pengawasan. "Tingginya jumlah anjing dan mutasi anjing dari berbagai daerah serta jenis menjadikan Bali rawan wabah rabies. Ini dipastikan sebagai penyebab utama cepatnya rabies mewabah di Bali," kata Alit.

Ia menambahkan, sejak Desember 2008, petugas dinas kesehatan kesulitan memberikan vaksin dan mengeliminasi anjing liar. Menurut dia, partisipasi masyarakat Bali dalam program agar wabah rabies tidak meluas masih rendah. Wabah rabies di Pulau Dewata telah menewaskan sedikitnya delapan orang di Badung dan Denpasar. Ratusan ekor anjing pun sudah dieliminasi dan ratusan ekor lainnya divaksinasi gratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com