Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Tidur Tak Boleh Mengarah ke Jalan Raya?

Kompas.com - 29/05/2009, 16:08 WIB

Selama lebih dari 20 tahun, penulis kebetulan sudah pindah rumah tiga kali dan kebetulan posisi tempat tidur selalu mengarah ke jalan raya, karena menurut perhitungan Feng Shui harus demikian.
Syukurlah, kami—suami-istri—tidak pernah punya masalah dengan kesehatan.

Berdasarkan elemen kelahiran
Berbekal dari pengalaman ini, saya berpendapat dan berani meyakinkan kepada banyak orang bahwa aturan yang melarang tidur dengan posisi mengarah ke jalan seperti orang mati adalah tidak benar karena bukan berdasarkan rumusan yang pasti.

Menurut hitungan Feng Shui, arah tidur seseorang diukur berdasarkan elemen kelahiran penghuni untuk diselaraskan dengan gaya magnetik ruang. Kalau hitungannya benar, ke mana pun arah posisi tidur tidak bermasalah lagi. Tetapi kalau arahnya salah maka posisi tidur yang menghadap ke samping pun akan tetap berdampak merugikan. Perhitungan arah tidur dilakukan menggunakan rumusan Ming Gua dari tahun kelahiran seseorang. Pada intinya, sifat magnetik kelahiran ini dibagi menjadi dua, yaitu manusia Jiwa Timur yang menguasai kedudukan utara, timur, tenggara, dan selatan. Sedangkan kelompok manusia Jiwa Barat menguasai posisi barat laut, barat, barat daya, dan timur laut. Pada arah mata angin inilah masing-masing golongan diarahkan untuk menempati posisi tempat tidumya sesuai kelompoknya (untuk mengetahui rumusan Ming Gua, silakan membaca buku saya yang berjudul Solusi Feng Shui).

Setelah mengetahui arah tidur, penelitian Feng Shui mengarah pada komposisi tata ruangnya. Tempat
tidur paling pantang kalau menjejak pintu kamar (jadi yang benar bukan ke arah pintu utama). 

Posisi ini akan mendatangkan problem dalam kehidupan, khususnya pada sisi kesehatan. Dengan demikian, sudah bisa kita ketahui bahwa yang sering mendatangkan problem terhadap arah tidur bukan arah yang dikaitkan dengan pintu utama tetapi arah tempat tidur dengan pintu-pintu yang ada di dalam kamar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com