Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulih Hormon Atasi Menopause

Kompas.com - 12/06/2009, 20:52 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Menopause biasanya mulai dialami oleh perempuan berusia sekitar 40 dan ditandai dengan tidak teraturnya masa menstruasi. Selain itu banyak persoalan mengiringi masa menopause ini.

"Jika seorang perempuan menstruasinya datang lebih awal, maka biasanya mengalami menopause juga lebih awal," kata konsultan seks Rumah Sakit Persahabatan Jakarta Timur Dr Ferryal Loetan SpRm Mkes pada diskusi di FISIP Universitas Indonesia Depok, Jumat (12/6).

Pada diskusi yang diselenggarakan oleh Pengurus Ikatan Wanita Keluarga Universitas Indonesia ini, Ferryal mengatakan, menstruasi terjadi saat masa puber yakni 11-14 tahun. Kadang terjadi secara tidak teratur. Seorang perempuan yang mengalami menstruasi adalah tanda bahwa ia sudah bisa menghasilkan keturunan. "Selain itu terjadi perkembangan tubuh dan alat kelamin," kata Ferryal.

Jumlah sel telur yang dimiliki perempuan umumnya berjumlah 350.000 buah, dan menstruasi yang dialami setiap perempuan berkisar 275 kali selama hidupnya.

Di usia akhir 40 tahun, setiap perempuan mulai merasakan tanda-tanda menopause. Menopause disebut juga sebagai klimakterik/perubahan hidup.

"Jika menopause, haid berhenti, produktivitas terhenti. Muncul gejala tubuh yang tidak nyaman dan ketidakseimbangan hormonal," kata Ferryal.

Gejala dan tanda menopause antara lain, haid menjadi tidak teratur atau tidak haid selama enam bulan, akan timbul gejala klimakterik, flashing dengan jantung berdebar, sakit kepala, keringat di malam hari.

"Selain itu juga merasa gelisah, takut, mudah tersinggung, lekas marah, depresi dan gangguan libido," kata Ferryal.

Juga terjadi nyeri berkemih, gatal, nyeri saat berhubungan intim, vagina kering, kulit kering, keriput, gatal-gatal di kulit, mudah infeksi. Mata dan mulut pun kering, tulang ngilu, mudah ngompol, peristaltik terganggu.

Saat menopause, hormon estrogen mulai berkurang padahal hormon ini sangat penting bagi perempuan. Jantung, tulang, otak, usus, gigi, kulit dan mata berhubungan dengan hormon ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com