Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 13 Nyawa Terenggut Malaria

Kompas.com - 26/06/2009, 11:43 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada 2009 mencatat 13 orang di provinsinya meninggal dunia akibat malaria.
    
Namun, jika dilihat dari kejadian tahun-tahun sebelumnya, pada 2009 tidak terjadi peningkatan kasus malaria. Dengan kata lain, kondisi itu masih berada dalam rata-rata tahun sebelumnya, kata Kepala Dinkes Kalsel Drg.H. Rosihan Adhani,M.Kes di Banjarmasin, Jumat (26/6).
    
Berdasarkan jumlah korban meninggal 13 orang tersebut dirinci empat orang dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), dua orang dari Kota Banjarbaru, satu orang dari Tanah Laut (Tala), satu orang dari Hulu Sungai Utara (HSU), dua orang dari Tabalong, satu orang dari Kotabaru, dan dua orang dari Tanah Bumbu (Tanbu).
    
Pada 2009 tercatat 4.429 kunjungan malaria klinis atau dengan kata lain para pasien yang didiagnosa terjangkit malaria namun belum diperiksa darahnya. Dari jumlah 4.429 kunjungan malaria klinis tersebut sebanyak 3.532 orang diambil darahnya untuk diperiksa laboratorium dan hasilnya sebanyak 1.167 orang positif terkena malaria.  
    
Sebagai salah satu langkah antisipasi setiap orang yang mempunyai gejala malaria harus diperiksa darahnya guna pertolongan pertama dalam penanganan kesehatan, karena jika dibiarkan dikhawatirkan kondisi pasien yang terkena malaria itu semakin lemah.
    
Salah satu gejala malaria yaitu seseorang akan terkena demam selama dua sampai tiga hari disertai menggigil, keluar keringat dingin, dan kondisi badan terasa lemah lesu.
    
Penyebaran malaria di Kalsel merata di semua kabupaten dan kasus penyebaran malaria terbanyak yaitu di Kabupaten Kotabaru, disusul Tanbu, Tabalong dan Kabupaten Banjar.
    
Kebanyakan penderita malaria adalah orang dewasa, sedangkan daerah yang rawan penyebaran nyamuk malaria yaitu di kawasan pertambangan atau kawasan hutan yang terdapat banyak genangn air sehingga perkembangan nyamuk malaria tumbuh subur di sana.
    
Warga Kalsel yang khususnya bekerja di kawasan pertambangan maupun hutan diminta mewaspadai malaria karena pada musim kemarau  perkembangan nyamuk malaria cukup pesat dan frekuensi menggigit nyamuk akan lebih banyak, demikian Rosihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com