Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Kantoran, Awas Mata Kering!

Kompas.com - 03/07/2009, 11:23 WIB

KOMPAS.com - Masalah lain yang sering menimpa masyarakat terutama di daerah perkotaan adalah mata kering. Dijelaskan oleh dr.Ratna Sitompul, Sp.M, mata kering adalah keadaan di mana air mata tidak bisa membasahi mata dengan semestinya.

Air mata dihasilkan oleh kelenjar air (kelenjar lakrimal). Fungsinya untuk membersihkan mata dan mengeluarkan benda-benda asing atau iritan.

Kaum perempuan yang telah memasuki masa menopause juga berisiko tinggi terkena fenomena yang disebut dry eye ini. Ini karena tubuh yang beranjak tua memproduksi sedikit lemak, sehingga lapisan air mata lebih cepat menguap dan membuat mata lebih cepat kering.

Mata kering juga bisa terjadi akibat cuaca yang kurang bersahabat, ruangan ber-AC, asap rokok, dan lensa kontak. Bagi masyarakat perkotaan, semua faktor tersebut mudah sekali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi, sehingga mata cenderung jarang berkedip dalam waktu lama, seperti bekerja di depan komputer, bisa memicu dry eye.

Tapi tak perlu khawatir, kondisi ini bisa diatasi air mata buatan. Obat tetes berupa air mata buatan ini bisa dibeli tanpa resep dokter. "Dasar pengobatannya adalah menggantikan air mata yang cepat mengering," kata dr.Ratna.

Selain itu, sebaiknya hindari faktor penyebab mata kering. "Jika sering bekerja di ruangan ber-AC, usahakan untuk sering keluar dari ruangan. Bisa juga dengan cara mengistirahatkan mata setiap 30 menit sekali jika sering menggunakan komputer," ujarnya.

Untungnya sindroma mata kering tidak menyebabkan gangguan penglihatan. Namun, pada kasus yang berat, apalagi bila tidak ditangani segera, dapat menimbulkan kerusakan pada mata, sehingga penglihatan terganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com