Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Hamil Sehat, Bayi Sehat

Kompas.com - 19/07/2009, 14:55 WIB

Angka kematian ibu di Indonesia sebenarnya menurun. Pada survei 2007, menurut Departemen Kesehatan angka kematian ibu (AKI) 226 per 100.000 kelahiran hidup. Lima tahun sebelumnya masih di atas 300 per 100.000. Kita patut bersyukur atas pencapaian tersebut meski kita harus bekerja lebih keras lagi untuk menurunkan angka tersebut lebih tajam.

Penyebab angka kematian ibu di Indonesia yang utama adalah pendarahan, eklampsia (keracunan kehamilan), dan sepsis. Masalahnya bukan pada kemampuan dokter, tetapi jauh lebih kompleks. Jumlah ibu hamil yang mendapat pertolongan petugas kesehatan masih sekitar 70 persen, berarti masih banyak ibu hamil yang ditolong dukun atau tenaga lain. Jumlah puskesmas memang sekitar 8.200 dan tersebar di seluruh Indonesia, tetapi sebagian tenaga kesehatannya, terutama dokter, tidak ada.

Dari sekitar 465 kabupaten kota di Indonesia, hanya terdapat 185 layanan transfusi darah. Jadi, lebih dari separuh kabupaten/kota di Indonesia belum punya unit layanan transfusi darah, padahal pendarahan merupakan penyebab terpenting kematian ibu.

Pemeriksaan kesehatan sebelum melahirkan sangat penting untuk mengantisipasi persoalan yang akan timbul saat melahirkan. Cukup banyak ibu hamil mengalami anemia. Juga ada yang mengalami hipertensi atau kencing manis. Keadaan-keadaan itu harus dikendalikan.

Posisi bayi dalam kandungan harus diperhatikan karena bayi letak sungsang akan memerlukan tindakan operasi. Biaya menjadi salah satu kendala meski sudah ada berbagai jaminan sosial, seperti gakin atau jamkesmas.

Usul Anda menggratiskan pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan biaya melahirkan cukup menarik dibahas lebih dalam. Ada penelitian cukup menarik, di salah satu daerah ternyata biaya dikeluarkan suami untuk rokok jauh lebih tinggi daripada biaya yang dianggarkan keluarga untuk pemeliharaan kesehatan ibu hamil. Jadi, sikap keluarga, dalam hal ini dukungan suami, juga penting. Kita harus mampu membentuk opini ”kesehatan ibu hamil penting” dan semua pihak harus mendukung pemeliharaan kesehatan ibu hamil. Pemerintah memegang peran penting, tetapi partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan.

Nah, nutrisi pada kehamilan merupakan unsur penting dalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil. Kebutuhan nutrisi ibu hamil lebih besar daripada tidak hamil atau tidak menyusui. Tambahan energi dan zat-zat gizi diperlukan untuk pertumbuhan berat badan ibu dan janin. Peningkatan berat badan semasa kehamilan biasanya didasarkan pada status gizi sebelum hamil. Status gizi Anda saat ini termasuk normal, tetapi saya tidak tahu status gizi Anda sebelum hamil.

Untuk menilai status gizi, salah satunya dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT). Perhitungan IMT dilakukan dengan cara berat badan (dalam kg) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam m). Secara garis besar, rekomendasi kenaikan berat badan ibu hamil berdasarkan IMT sebelum hamil adalah sebagai berikut: keadaan gizi kurang (IMT < 18,5) 12,5 sampai 18 kg, keadaan gizi normal (IMT 18,5 sampai 22,9) 11,5 sampai 16 kg, keadaan gizi lebih (IMT > 23) 7 sampai 11,5 kg. Peningkatan berat badan dapat menggambarkan asupan gizi ibu hamil.

Jangan dilupakan vitamin dan mineral (disebut juga mikronutrien). Ibu hamil acap kekurangan zat besi. Untuk itu, asupan zat besi perlu diperhatikan. Begitu pula zat seng (Zn) perlu mencukupi karena kekurangan seng pada kehamilan berisiko menimbulkan bayi dengan berat badan rendah atau bahkan kelainan kongenital. Vitamin asam folat dianjurkan dikonsumsi 0,4 mg per hari untuk mengurangi risiko kelainan bawaan otak yang disebut neural tube defects.

Nah, saya berharap Anda akan terus merasa bahagia dengan kehamilan Anda, menjaga kesehatan, dan menyiapkan diri menjadi ibu yang baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com