Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Hamil Sehat, Bayi Sehat

Kompas.com - 19/07/2009, 14:55 WIB

Narasumber Dr Samsuridjal Djauzi

Saya karyawati (30), sudah tiga tahun menikah dan saya gembira karena bulan lalu saya dinyatakan hamil.

Semasa remaja saya bertubuh gemuk. Menjelang tamat sekolah saya berhasil menurunkan berat badan, bahkan menjadi kurus. Kebiasaan makan dan olahraga saya pertahankan sampai saya dinyatakan hamil. Sekarang saya mengurangi olahraga dan berusaha makan banyak, tetapi masih mengalami mual-mual.

Saya kerja seperti biasa dan meski cukup sibuk, kegiatan saya tidak berkurang. Hanya karena makanan yang masuk kurang, sering kali lemas pada malam hari. Hemoglobin saya 11 g, tinggi badan 165 cm, dan berat badan 54 kg. Tentu saya mendambakan anak yang sehat. Saya berusaha mencapai hal tersebut meskipun harus mengubah kebiasaan. Saya tidak mengutamakan lagi bentuk tubuh, begitu pula pekerjaan. Bagi saya sekarang, apa yang harus saya kerjakan agar janin saya tumbuh baik.

Saya juga baru saja membaca kematian ibu di Indonesia termasuk tertinggi di ASEAN. Apa penyebab kematian ibu begitu tinggi, apakah karena keterampilan dokter kebidanan kita belum dapat diandalkan? Cukup banyak selebriti melahirkan di luar negeri, apakah karena dokter di luar negeri lebih terampil? Semasa mahasiswa saya aktif dalam kegiatan mahasiswa dan peduli pada masalah sosial di masyarakat. Sebagai calon ibu, saya juga prihatin angka kematian ibu kita masih tinggi. Apa yang dapat saya lakukan untuk ikut menyelamatkan ibu hamil di Indonesia?

Saya menduga salah satu faktor penyebaban tingginya kematian ibu adalah kurangnya kesempatan ibu hamil mendapat pertolongan tenaga medis yang berkemampuan karena faktor biaya. Apakah mungkin ibu hamil di Indonesia (yang kurang mampu) memperoleh layanan gratis pemeriksaan berkala semasa hamil dan juga dibebaskan biaya persalinannya? Saya percaya jumlah puskesmas mencukupi untuk melayani ibu hamil.

Bagaimana gizi yang baik untuk ibu hamil, makanan apa yang sebaiknya saya konsumsi. Apakah saya juga perlu mengonsumsi vitamin tertentu. Terima kasih atas penjelasan dokter.

O di J

Pertama saya ingin mengucapkan selamat atas kehamilan Anda. Mudah-mudahan Anda sekeluarga memperoleh anak yang sehat, cerdas, berguna untuk nusa, bangsa, dan agama.

Proses kehamilan penting untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan pertumbuhan janin. Umumnya kehamilan mengingatkan perempuan untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan seperti juga yang akan Anda lakukan. Anda beruntung mampu melakukannya dan di kota besar tersedia fasilitas asuhan semasa kehamilan dan melahirkan dengan lengkap.

Angka kematian ibu di Indonesia sebenarnya menurun. Pada survei 2007, menurut Departemen Kesehatan angka kematian ibu (AKI) 226 per 100.000 kelahiran hidup. Lima tahun sebelumnya masih di atas 300 per 100.000. Kita patut bersyukur atas pencapaian tersebut meski kita harus bekerja lebih keras lagi untuk menurunkan angka tersebut lebih tajam.

Penyebab angka kematian ibu di Indonesia yang utama adalah pendarahan, eklampsia (keracunan kehamilan), dan sepsis. Masalahnya bukan pada kemampuan dokter, tetapi jauh lebih kompleks. Jumlah ibu hamil yang mendapat pertolongan petugas kesehatan masih sekitar 70 persen, berarti masih banyak ibu hamil yang ditolong dukun atau tenaga lain. Jumlah puskesmas memang sekitar 8.200 dan tersebar di seluruh Indonesia, tetapi sebagian tenaga kesehatannya, terutama dokter, tidak ada.

Dari sekitar 465 kabupaten kota di Indonesia, hanya terdapat 185 layanan transfusi darah. Jadi, lebih dari separuh kabupaten/kota di Indonesia belum punya unit layanan transfusi darah, padahal pendarahan merupakan penyebab terpenting kematian ibu.

Pemeriksaan kesehatan sebelum melahirkan sangat penting untuk mengantisipasi persoalan yang akan timbul saat melahirkan. Cukup banyak ibu hamil mengalami anemia. Juga ada yang mengalami hipertensi atau kencing manis. Keadaan-keadaan itu harus dikendalikan.

Posisi bayi dalam kandungan harus diperhatikan karena bayi letak sungsang akan memerlukan tindakan operasi. Biaya menjadi salah satu kendala meski sudah ada berbagai jaminan sosial, seperti gakin atau jamkesmas.

Usul Anda menggratiskan pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan biaya melahirkan cukup menarik dibahas lebih dalam. Ada penelitian cukup menarik, di salah satu daerah ternyata biaya dikeluarkan suami untuk rokok jauh lebih tinggi daripada biaya yang dianggarkan keluarga untuk pemeliharaan kesehatan ibu hamil. Jadi, sikap keluarga, dalam hal ini dukungan suami, juga penting. Kita harus mampu membentuk opini ”kesehatan ibu hamil penting” dan semua pihak harus mendukung pemeliharaan kesehatan ibu hamil. Pemerintah memegang peran penting, tetapi partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan.

Nah, nutrisi pada kehamilan merupakan unsur penting dalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil. Kebutuhan nutrisi ibu hamil lebih besar daripada tidak hamil atau tidak menyusui. Tambahan energi dan zat-zat gizi diperlukan untuk pertumbuhan berat badan ibu dan janin. Peningkatan berat badan semasa kehamilan biasanya didasarkan pada status gizi sebelum hamil. Status gizi Anda saat ini termasuk normal, tetapi saya tidak tahu status gizi Anda sebelum hamil.

Untuk menilai status gizi, salah satunya dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT). Perhitungan IMT dilakukan dengan cara berat badan (dalam kg) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam m). Secara garis besar, rekomendasi kenaikan berat badan ibu hamil berdasarkan IMT sebelum hamil adalah sebagai berikut: keadaan gizi kurang (IMT < 18,5) 12,5 sampai 18 kg, keadaan gizi normal (IMT 18,5 sampai 22,9) 11,5 sampai 16 kg, keadaan gizi lebih (IMT > 23) 7 sampai 11,5 kg. Peningkatan berat badan dapat menggambarkan asupan gizi ibu hamil.

Jangan dilupakan vitamin dan mineral (disebut juga mikronutrien). Ibu hamil acap kekurangan zat besi. Untuk itu, asupan zat besi perlu diperhatikan. Begitu pula zat seng (Zn) perlu mencukupi karena kekurangan seng pada kehamilan berisiko menimbulkan bayi dengan berat badan rendah atau bahkan kelainan kongenital. Vitamin asam folat dianjurkan dikonsumsi 0,4 mg per hari untuk mengurangi risiko kelainan bawaan otak yang disebut neural tube defects.

Nah, saya berharap Anda akan terus merasa bahagia dengan kehamilan Anda, menjaga kesehatan, dan menyiapkan diri menjadi ibu yang baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com