Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadalah! 45 Kasus Kanker Serviks per Hari

Kompas.com - 24/07/2009, 17:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di Indonesia, kasus baru kanker serviks ditemukan 40-45 kasus per hari. Diperkirakan setiap satu jam, seorang perempuan meninggal karena kanker serviks.

"Kanker serviks menimbulkan beban kesehatan, emosional dan ekonomi bagi penderitanya dan juga berdampak pada seluruh keluarganya karena penyakit ini seringkali menjangkiti dan dapat membunuh perempuan di usia produktif 30-50 tahun," kata dr Gatot Purwoto dari Divisi Onkologi Ginekologi Departemen Obstetri Ginekologi (Kandungan dan Kebidanan) RSCM/FKUI Jakarta, Jumat (24/7).

Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering terjadi pada perempuan Indonesia. Menurut dr Melissa S Luwia, Ketua II Bidang Pelaya nan Sosial Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Perhimpunan Peduli Kanker Serviks (PPKS) yang merupakan bagian dari YKI dibentuk untuk mensosialisasikan bahaya kanker serviks pada perempuan di Indonesia. Prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati harus ter us disosialisasikan, sehingga para perempuan memeriksakan diri sejak dini dan tidak dapat ke dokter saat stadium lanjut yang masih sulit penangannya.

Kanker serviks disebabkan oleh infeksi atau infeksi berulang yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HP V) penyebab kanker (onkogenik). Di dunia, setiap dua menit seorang perempuan meninggal karena kanker serviks. Di seluruh dunia kasus kanker serviks berjumlah sekitar 500.000 kasus per tahun, dan angka kematian 270.000 kematian per tahun.

HPV 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70 persen kasus kanker serviks di dunia. Faktor risikonya antara lain menikah muda, umur kurang dari 20 tahun. "Bisa juga karena mitra seksual multiple atau berganti-ganti," kata Gatot.

Pada hari Jumat kemarin, sejumlah anggota PPKS yang merupakan para survivor (yang selamat) dari kanker serviks) datang ke RSCM untuk menjenguk dan meneguhkan para pasien kanker serviks di RSCM yang jumlahnya sebanyak 28 pasien.

Dr Laila Nuranna SpOG(K) dari Divisi Onkologi Ginekologi Departemen Obsterti Ginekologi RSCM/FKUI menyatakan bahwa selain 28 pasien yang menjalani rawat inap, setiap harinya ada 10-50 pasien melakukan rawat jalan di RSCM.

"Sebagai tenaga medis kami melihat kenyataan bahwa banyak pasien yang dtaang saat sakit sudah dalam stadium lanjut," kata Laila Nurrana.

Oleh karena itu langkah pencegahan adalah yang terbaik, yakni dengan promosi, edukasi dan vaksinasi sebagai pencegahan primer dan skrining atau papsmear sebagai pencegahan sekunder. "Pencegahan tersier dengan terapi dan rehabilitasi," kata Gatot. Purwoto.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com