Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketombe Tak Jua Sembuh? Waspadai Psoriasis

Kompas.com - 28/07/2009, 15:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rasa gatal di kulit kepala disertai rontoknya sisik-sisik kulit yang berlangsung terus menerus atau timbul tenggelam sebaiknya jangan dianggap remeh. Keluhan ketombe yang membandel tersebut bisa jadi merupakan gejala psoriasis.

Psoriasis merupakan penyakit peradangan kulit yang bersifat kronis yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Penderita psosirasis mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Normalnya sel kulit ari tumbuh dan berganti dalam waktu 28 hari. Namun, akibat gangguan sistem kekebalan, proses itu berlangsung 2-4 hari atau bisa terjadi lebih.

Gejala penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak merah pada kulit, sisik kasar seperti perak berlapis-lapis dan tebal. Selain itu kulit terasa kencang atau tertarik, bahkan terjadi pendarahan pada kulit. Keluhan bisa disertai rasa gatal dan nyeri atau tanpa gatal.

Menurut Prof.Dr.dr.Benny Effendi Wiryadi, Sp.KK (K), psoriasis bisa muncul di semua bagian tubuh, seperti di kulit kepala atau bagian kulit yang berambut, di kuku, selaput lendir, di sendi, siku di kedua tangan, di daerah lipatan, punggung, lumbo sacral (di atas pantat), atau di area genital.

"Psoriasis yang timbul di kulit kepala berupa plak yang menimbulkan sisik putih, persis seperti ketombe sehingga agak sulit dibedakan dengan penyakit jamur (kapitis)," katanya dalam acara media edukasi Cegah Komplikasi & Mengontrol Gejala Psoriasis dengan Terapi yang Tepat di Jakarta (28/7).

Penderita biasanya menganggap keluhan gatal dan sisik di kulit kepala sebagai ketombe, sehingga hanya diatasi dengan shampo anti ketombe atau justru dibiarkan saja. Terlebih penyakit ini bersifat residif atau timbul tenggelam. Setelah diperiksa baru diketahui itu psoriasis.

Salah satu gejala psoriasis, papar Prof.Benny, adalah rasa gatal atau sisik tidak hilang dan justru makin jelas setelah digaruk. "Makin dikerok justru makin merangsang timbulnya sisik atau bercak kemerahan yang menjadi putih seperti lilin," papar Ketua Kelompok Studi Psoriasis Indonesia itu.

Masyarakat dihimbau untuk segera berobat bila terdapat gejala psoriasis. Menurut Prof.Benny, pasien yang datang memeriksakan diri biasanya sudah lama menderita penyakit ini (lebih dari setahun) dan kebanyakan sudah menggunakan obat topikal (oles). "Sering terjadi obat yang semula efektif menjadi resisten sehingga memerlukan obat baru," katanya.

Selain itu, psoriasis yang dibiarkan bertahun-tahun bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Terlebih penyakit ini bukanlah penyakit kulit biasa dan di kemudian hari bisa menyebabkan komplikasi penyakit dalam. Misalnya saja psoriasis artritis yang menyebabkan kecacatan, penyakit kardiovaskular, darah tinggi, diabetes, kanker, dan depresi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com