Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Anak Dapat Dicegah Lho!

Kompas.com - 31/07/2009, 19:10 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com - Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti setiap orang. Ketakutan itu semakin meningkat apabila, penyakit itu tidak lagi menghinggapi orang dewasa, tetapi juga anak-anak dengan rentang usia 0-18 tahun.

Sayangnya, hingga kini penyakit kanker yang sering menyerang anak-anak seperti kanker darah (leukimia), kanker otak (brain tumor), kanker bola mata (retinoblastoma), kanker usus besar(colorectal), dan kanker kelenjar getah bening (lymphoma) tidak semuanya dapat dideteksi secara dini.

"Hanya kanker darah (leukimia) dan kanker bola mata (retinoblastoma) yang dapat dideteksi dengan menggunakan alat oftalmoskop." kata dr. Edi Setiawan Tehuteru dari bangsal kanker anak RS.Dharmais di Yayasan Kanker Indonesia, pada Jumat (31/7).

Menurut Edi, deteksi dini merupakan langkah penting agar kanker pada anak tidak berkembang jauh atau dapat disembuhkan. Data di RS.Dharmais tahun 2006 menunjukkan, sebanyak 80 persen penderita kanker anak datang dengan kondisi stadium empat. Namun, kondisi itu menurun menjadi 35 persen pada tahun 2008. Kuncinya, terletak pada peran orangtua.

"Kalau ada masalah dengan anak cepat periksakan ke rumah sakit terdekat. Bersyukur bila ternyata bukan kanker. Seandainya ditemukan kanker diharapkan masih pada stadium awal." kata dr. Edi.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Koalisi untuk Indonesia Sehat (KuIS), Nurhanita, menyatakan "Mensosialisasikan kanker pada masyarakat dapat menurunkan level stadium empat di rumah sakit.Yaitu, dengan memberikan penyuluhan pada orang tua."

Hadirnya penyakit kanker di kalangan anak-anak usia belia juga terjadi akibat pola makan yang tidak sehat. "Negara berkembang sering jadi tong sampah negara maju. Awalnya orang Barat memperkenalkan kita pada junk food sehingga semua anak hanya mau makan itu. Giliran kita terkontaminasi junk food, negara barat sudah mulai menerapkan pola hidup sehat." papar dr. Edi

Karena itu para orangtua tidak perlu khawatir. Berbagai penelitian menyebutkan penyakit yang mematikan ini bisa dicegah, kata Edi. Selain menghindari konsumsi junk food, pemberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan tidak mengonsumsi makanan yang diawetkan (dalam kaleng) dan mengandung pestisida akan menurunkan risiko menderita kanker hingga 21 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com