Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksplorasi Busana Muslim Bercita Rasa Nusantara

Kompas.com - 08/08/2009, 21:33 WIB

KOMPAS.com - Busana Muslim kerap dikaitkan dengan busana longgar yang tak memiliki banyak detail. Padahal, busana Muslim juga bisa menjadi sebuah mahakarya, layaknya busana kebanyakan tanpa meninggalkan kaidah agamanya.

Mencoba membuktikan hal tersebut, beberapa waktu lalu, Asosiasi Pengusaha dan Perancang Muda Indonesia (APPMI) menggelar ajang presentasi busana Muslim karya para anggotanya di acara Kembali Fitri. Ajang tahunan yang sudah digelar untuk ke-3 kalinya ini digunakan oleh APPMI untuk mencari bentuk busana Muslim Indonesia. Tak heran, para perancang yang tergabung dalam asosiasi ini mengeksplorasi banyak kain nasional dalam busananya.

Sebanyak 13 anggota desainer dalam APPMI DKI menunjukkan rancangan terbaru mereka yang dibuat dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri. Ajang ini juga merupakan upaya APPMI dalam mendukung pencanangan tahun 2009 sebagai Tahun Ekonomi Kreatif oleh pemerintah.

Di bawah tema Mencari Bentuk Busana Muslim Indonesia, para desainer mengambil dari busana tradisional atau memakai ragam hias dari beberapa kekayaan budaya Indonesia yang sangat banyak. Ke-13 desainer berusaha menggali hal baru dari kebudayaan yang dimiliki oleh 10 daerah di Indonesia. Harapannya, akan muncul unsur-unsur baru yang mampu menggairahkan perkembangan ekonomi kreatif di daerah-daerah tadi.

Beberapa perancang yang ikut terlibat dalam acara ini antara lain; Anne Rufaidah (Bodoku Magello), Ida Royani (Exotica Nusantara), Nieta Hidayani (Face of Lombok), Monika Jufry (Pusako Nagari), Ida Leman (Beautiful Savana), Dian Pelangi (Somewhere Over the Rainbow), Savitri (Best Solution), Najua Yanti (Bella la Violetta), Yessi Riscowaty (Ngalayah Oppulance), Irna Mutiara (Recently Batik), Hennie Noer (Pretty in Fitri), Iva Lativah (Decotik), dan Tuti Adib Ajiputra (Kemilau Prambanan).

Desain kain-kain tradisional yang menjadi inspirasi para desainer berasal dari daerah-daerah seperti baju Bodo dan Labu dari Sulawesi Selatan, tenun Lombok, tenun Pandai Sikek dan sulaman Kapalo Samek Sumatera Barat, kain jumputan Palembang, batik Tulis dan Mega Mendung Cirebon, batik Tasikmalaya, batik Pekalongan, juga batik Parang, dan motif lain dari Jawa Tengah.

Para desainer mencoba membuat dan membuktikan bahwa busana Muslim bisa digabungkan dengan budaya nusantara sehingga membuatnya makin terasa akrab. Para anggota APPMI ini berusaha menciptakan desain busana Muslim untuk berkembang maksimal di Indonesia dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Siap menyemarakkan Idul Fitri dengan busana Muslim yang kental dengan corak khas nusantara?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com