Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-Jenis Nyeri Pinggang

Kompas.com - 10/08/2009, 13:18 WIB

Beda nyeri, beda pula cara pengobatannya. Karena itu ketahui dengan pasti penyebab rasa nyeri di pinggang Anda.

1. Nyeri pinggang nonspesifik.
Dari seluruh kasus nyeri pinggang, angka kejadian nyeri pinggang nonspesifik berkisar 85 persen. Umumnya disebabkan cedera otot dan ligamen, serta kram. Gejala berupa nyeri mendadak jika seseorang melakukan kegiatan berat dalam waktu lama. Pengobatannya cukup istirahat, minum obat analgesik, mengompres nyeri dengan air hangat. jika terpaksa, dokter bisa memberi suntikan lokal.

2. Nyeri pinggang hernia nucleus pulposus (HNP).
Merupakan penyebab tersering untuk nyeri pinggang yang menjalar hingga ke tungkai kaki. Diperlukan diagnosis dengan MRI untuk memastikan HNP atau bukan. Pengobatan bisa dengan obat analgesik, istirahat, dan fisioterapi. Operasi bisa ditempuh bila salah satu atau kombinasi pengobatan gagal dan nyeri bertambah patah.

3. Nyeri pinggang akibat osteoporosis.
Nyeri jenis ini menyebabkan tulang mudah patah atau gepeng. Biasanya menyerang wanita menopause, kaum perokok, peminum alkohol, orang yang malas berolahraga, dan pengguna obat steroid dalam waktu lama.Untuk mencegah, dianjurkan selalu memeriksa kepadatan tulang secara rutin, terutama kaum wanita dan lansia.

4. Nyeri pinggang akibat tumor ganas.
Jenis ini merupakan yang paling berat dan biasanya berasal dari keganasan tumor di tempat lain. Contohnya, tumor payudara, tumor prostat, dan lainnya.
Disarankan agar selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi nyeri pinggang akibat tumor.

5. Nyeri pinggang psikogenik.
Dapat ditemukan pada penderita depresi dan kecemasan. Biasanya sudah kronis dan berlangsung selama tiga bulan. Hal ini terjadi karena pemeriksaan klinis seringkali tidak sesuai dengan gejala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com