Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayangi Jantung, Bersikaplah Positif

Kompas.com - 11/08/2009, 13:26 WIB

KOMPAS.com - Jujur saja, sebagai manusia, rasanya sulit untuk membersihkan diri dari sikap iri hati. Namun, tak semata-mata demi ketenangan jiwa, ternyata menjauhi sikap sinis dan pesimis memberi dampak positif bagi kesehatan jantung.

Menurut para peneliti, memiliki sikap yang positif bisa melindungi tubuh dari risiko serangan jantung dan tentu saja akan berbonus panjang umur.

"Kami belum tahu dengan jelas sebabnya, tetapi sikap dan perilaku kita berpengaruh pada kesehatan jantung," kata ahli penyakit dalam Hilary A.Dindle, MD, dari University of Pittsbrugh Medical Center.

Kaitan antara sikap positif dan penyakit jantung itu dihasilkan dalam penelitian bertajuk Women's Health Initiative yang dilakukan dalam kurun waktu 15 tahun dengan melibatkan 162.000 wanita yang sudah menopause. Saat dimulainya penelitian, seluruh responden bebas dari penyakit jantung.

Mereka kemudian diminta menjawab pertanyaan seputar kadar optimisme dan sikap sinis atau rasa permusuhan terhadap orang lain. Delapan tahun kemudian kesehatan mereka dicek kembali.

Hasilnya, wanita yang punya rasa optimisme tinggi hanya memiliki risiko 9 persen terkena penyakit jantung dan 14 persen lebih rendah meninggal karena berbagai penyakit, jika dibandingkan dengan wanita yang nilai optimisnya rendah.

Sementara itu wanita yang iri hati dan sinis memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Bila dibandingkan dengan kelompok yang pesimis, orang yang optimis lebih terlihat awet muda dan panjang umur.

Sebaliknya dengan orang yang pesimis, mereka ini diketahui lebih rentan terkena penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta depresi. Mereka juga cenderung lebih gemuk, punya kebiasaan merokok, dan malas berolahraga.

Menurut para peneliti, orang yang punya sikap negatif biasanya memiliki gaya hidup kurang sehat dibanding orang yang selalu berpikir positif. "Orang yang merasa hidupnya kurang menarik bukanlah tipe orang yang mau berolahraga tiga kali dalam seminggu," kata Barry J.Jacobs, psikolog dan juru bicara American Heart Association.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com