Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanyakan Nonton TV Bisa Buat Orang Lupa Bikin Anak?

Kompas.com - 14/08/2009, 12:52 WIB

UTTAR PRADESH, KOMPAS.com — Adakah hubungan antara listrik, televisi, dan kepadatan penduduk? Ada, setidaknya menurut Menteri Kesejahteraan dan Kesehatan India.

Menteri yang tidak disebutkan namanya, pada hari kependudukan dunia tahun ini yang jatuh pada 11 Juli, melontarkan sebuah gagasan bagaimana mengatasi masalah populasi di India. Dia bilang, salurkan saja listrik ke setiap kampung di India sehingga orang-orang akan sibuk menonton sampai larut malam lalu menjadi terlalu lelah untuk bikin anak.

Pernyataan Sang Menteri membuat banyak orang di negeri yang padat penduduk itu berkerut kening. Namun, apa kenyataan dan reaksi dari keluarga-keluarga di India, negara dengan penduduk terbesar kedua dunia itu?

Sampai pada usia 80 tahun lebih, Omar Mohammed tidak pernah mendengar tentang pengendalian penduduk. Dia tinggal di negara bagian yang paling padat penduduknya, Uttar Pradesh, dan punya peran dalam pertumbuhan penduduk negeri itu. "Sekarang Anda lihat saya punya 24 anak, 13 laki-laki dan 11 perempuan," kata Omar.

Omar percaya hanya Tuhan yang dapat memutuskan berapa banyak anak yang dapat dimiliki seseorang. Dia mengangkat tangannya ke langit dan berkata, "Ini adalah titah-Nya. Ini bukan perbuatan saya. Ini perbuatan-Nya."

Di sisi lain, ada keluarga Arora di ibu kota Delhi. Mereka punya dua anak. "Anda bahkan tidak bisa mendapat cukup air dan listrik saat ini. Maka, sebaiknya orang hanya punya dua anak, lalu mereka harus berhenti punya anak lagi," kata Anjana Arora.

Keluarga Arora hanya tahu sedikit tentang masalah kependudukan; putri mereka diberi "gelar" penduduk India yang kesatu miliar ketika dia lahir tahun 2000.

Dengan program keluarga berencana dan alat kontrasepsi gratis, Pemerintah India telah lama mencoba mendorong keluarga-keluarga di negeri itu untuk hanya punya dua anak. Angka statistik pemerintah menunjukkan bahwa tingkat kelahiran sedang menurun. Angka-angka itu juga memperlihatkan, 14 dari 35 negara bagian India telah mencapai target dua anak per keluarga.

Namun, program itu gagal di sejumlah negara bagian lain, terutama di desa-desa, di antara orang miskin dan buta huruf di mana angka kesuburan mencapai 3,5 anak per perempuan.

Ada banyak alasan, mulai dari hasrat untuk terus punya anak sampai dapat laki-laki hingga minimnya akses untuk mendapatkan alat kontrasepsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com