Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesadaran Masyarakat Akan Kesehatan Gigi Masih Kurang

Kompas.com - 13/09/2009, 06:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesadaran masyarakat di Indonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut dinilai masih rendah hingga mengakibatkan tingginya keluhan akan penyakit tersebut dari masyarakat.
 
"Tingkat keluhan penyakit gigi sudah sangat mengkhawatirkan sehingga perlu adanya tindakan edukasi dan penanganan sejak dini," kata Professional Relationship Manager Oral Care, drg. Ratu Mirah Afifah GCCLindent., MDSc di Jakarta.

Ratu Mirah menjelaskan, berdasarkan penelitian kesehatan dasar tahun 2007 diketahui bahwa di Indonesia sebanyak 91,1 persen menggosok gigi setiap hari namun hanya 7,3 persen dari keseluruhan yang mengikuti petunjuk untuk menggosok gigi pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur.
 
Karena itu, sebanyak 72,1 persen penduduk Indonesia memiliki permasalahan gigi berlubang, sedangkan 46,5 persen di antaranya tidak merawat gigi berlubang.
 
Ia menambahkan, keluhan sakit gigi telah mengganggu 13 persen penduduk per bulan atau sebanyak 2.620.000 penduduk per bulan.
 
Ia juga menambahkan, rasa sakit yang dialami akibat keluhan gigi dan mulut dapat mengurangi konsentrasi kerja sehingga menurunkan produkstivitas.
 
Karena itu, PDGI dan Pepsodent mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengelenggarakan sejumlah program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut.
 
"Program tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia yang diperingati setiap 12 September," katanya.
 
Tujuannya agar masyarakat Indonesia lebih meningkatkan kesadarannya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dan mengetahui apa akibat dari gigi dan mulut terhadap kesehatan tubuh, kesejahteraan hingga pada perekonomian nasional.
 
Program-program tersebut di antaranya melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ke sejumlah sekolah guna memperkenalkan para pelajar mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut. "Program tersebut telah menjangkau 1.365.293 pelajar sekolah dasar, taman kanak-kanak dan pesantren," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com