Makan Enak Tanpa Rasa Bersalah

KOMPAS.com - Setiap kali Lebaran tiba, sudah terbayang hidangan apa yang akan tersaji di atas meja. Kalau tidak hati-hati, bisa-bisa angka timbangan dan kadar kolesterol Anda melesat naik begitu hari raya berlalu!

Jangan "balas dendam"

Menjalani puasa sebulan penuh biasanya menjadi excuse bagi kita untuk melahap apa pun yang tersaji di depan mata. Padahal, hidangan Lebaran punya bobot yang jauh lebih berat ketimbang makanan pada hari-hari biasa. Makanya, manfaatkanlah nafsu makan Anda yang relatif melemah setelah berpuasa untuk mengontrol porsi makanan yang Anda lahap ketika Lebaran. Jangan jadikan hari raya sebagai pelampiasan dendam Anda kala berpuasa.

Jangan lupa sarapan

Menikmati sarapan akan menjamin tubuh Anda memiliki cukup cadangan energi sebelum beraktivitas seharian. Selain itu, makan pagi juga akan membuat Anda tidak terlalu merasa lapar menjelang makan siang. Dengan begitu, Anda akan terbebas dari keinginan melahap apa saja yang disodorkan di depan mata.

Silaturahmi di pagi hari

Kegiatan bersilaturahmi tentunya seiring sejalan dengan mencicipi makanan di tempat-tempat yang Anda kunjungi. Meski sedang diet habis-habisan, rasa-rasanya enggak sopan kalau Anda menolak mencicipi hidangan yang disuguhkan tuan rumah. Niat bersilaturahmi bisa bergeser menjadi ajang "mencari musuh". Makanya, biar aman, lakukan silaturahmi di pagi atau siang hari. Dengan begitu, Anda punya banyak waktu untuk membakar kalori sebelum pergi tidur di malam hari.

Layani diri sendiri

Membiarkan diri kita dilayani oleh tuan rumah ketika makan biasanya memiliki konsekuensi mengerikan: mau tak mau kita mesti menghabiskan sepiring penuh hidangan Lebaran. Padahal, belum tentu Anda merasa selapar itu. Makanya, lebih baik ambil sendiri suguhan yang ditawarkan tuan rumah, dalam porsi mungil yang tidak akan membuat Anda "pingsan" gara-gara kekenyangan.

Gunakan wadah kecil