Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cahaya bagi Penuaan dan Kanker

Kompas.com - 08/10/2009, 09:21 WIB

Oleh Brigitta Isworo L

Mereka yang ”takut” pada proses penuaan, dan berpendapat penyakit kanker adalah penyakit tak tersembuhkan, telah menemukan ujung lorong cahaya melalui penemuan yang mengarah pada lorong jawab.

Tiga ilmuwan—Elizabeth Blackburn, Carol Greider, dan Jack Szostak—Senin (5/10), menerima Hadiah Nobel Kedokteran tahun 2009 karena menemukan dan mengidentifikasi sebuah mekanisme kunci dalam operasi genetis sel, sebuah penemuan yang telah mengilhami penelitian-penelitian baru dalam penuaan dan kanker.

Mereka, pada akhir 1970-an dan 1980-an, telah berhasil memecahkan persoalan besar di bidang biologi, ”Bagaimana kromosom mampu mengopi diri secara sempurna saat membelah diri dan bagaimana mereka melindungi diri mereka dari degradasi”, demikian tertulis pada sitat.

Ini kemenangan kedua mereka bertiga setelah tahun 2006 mereka memenangi Lasker Prize karena mampu memprediksi dan menemukan suatu enzim yang disebut telomerase yang membantu menahan kromosom sel tetap muda. Mereka menemukan solusinya di ujung kromosom, di bagian yang disebut telomere yang sering dibandingkan dengan bagian plastik pada ujung-ujung tali sepatu yang menahan tali sepatu itu agar tidak terurai (Kompas, 6/10). Greider mengatakan, ”Pendekatan kami menunjukkan bahwa saat kami melakukan riset untuk menjawab sesuatu tentang penyakit yang spesifik, kami juga hanya bisa melakukannya dengan mengikuti hidung kami (naluri).”

Molekul deoxyribo nucleic acid (DNA) yang panjang seperti benang, pembawa gen-gen manusia, terkumpul menjadi kromosom. Telomere yang dihasilkan telomerase ini merupakan tutup di ujungnya. Telomere sebenarnya telah ditemukan beberapa dekade sebelumnya, tetapi Blackburn ingin tahu bagaimana itu dikopi sehingga bisa mencegah penuaan. ”Jam tidak berputar ke belakang, tetapi ada pertanyaan bagaimana kita bisa memperpanjang kesehatan kita,” ujarnya.

Hasil kerja mereka memang berbatasan dengan bidang kerja kimia. Sempat muncul dugaan bahwa mereka juga akan sekaligus menerima Nobel Kimia tahun 2009. ”Penemuan Blackburn, Greider, dan Szostak telah menambahkan dimensi baru pada pemahaman kita tentang sel, menjatuhkan cahaya pada mekanisme penyakit, dan menstimulasi perkembangan terapi baru yang berpotensi,” ungkap Komite Penghargaan Nobel.

Pemimpin Eksekutif Dewan Riset Kedokteran Inggris (Britain’s Medical Research Council) Sir Leszek Borysiewicz dalam pernyataannya menyatakan, ”Penelitian tentang kromosom membantu meletakkan dasar dari penelitian pada masa depan tentang kanker, sel punca, juga proses penuaan. Ini wilayah-wilayah yang amat penting.”

Tidak menunggu

Blackburn yang lahir di Australia dan kini memegang dua kewarganegaraan, AS dan Australia, mengakui, dia tidak menunggu-nunggu telepon dari Komite Penghargaan Nobel meskipun namanya berada di urutan teratas daftar penerima penghargaan. ”Saya terbangun dan perlu sementara waktu sebelum menyadarinya,” katanya menambahkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com