Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Hipertensi pada Anak

Kompas.com - 11/10/2009, 03:33 WIB

Semarang, KOMPAS - Orangtua harus mewaspadai hipertensi atau tekanan darah tinggi yang terjadi pada anak sesegera mungkin. Hipertensi pada anak biasanya merupakan gejala dari penyakit yang sesungguhnya diderita anak.

”Hipertensi bahkan dapat menyerang bayi. Angka hipertensi pada anak-anak semakin meningkat, dari 1-3 persen menjadi 10 persen dari populasi anak,” kata dokter spesialis anak konsultan penyakit ginjal anak Rumah Sakit Telogorejo, Semarang, Rochmanadji Widajat, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/10).

Hipertensi pada anak, lanjut Rochmanadji, biasanya disebabkan oleh penyakit ginjal, saraf pusat, jantung dan pembuluh darah, serta endokrin. Namun, hipertensi juga dapat tidak diketahui penyebabnya. Kasus seperti itu disebut hipertensi primer atau hipertensi esensial. ”Yang berbahaya ketika penyebab hipertensi tidak diketahui. Karena itu, orangtua sepatutnya senantiasa waspada dengan mengukur tekanan darah anaknya secara rutin,” katanya.

Sebelum kasus hipertensi pada anak tidak setinggi seperti sekarang ini, orangtua sangat jarang mengukur tekanan darah anak mereka. ”Sebab, hipertensi identik dengan orang dewasa, terutama mereka yang kelebihan berat badan,” kata Rochmanadji.

Pada anak-anak yang dirawat di RS Telogorejo, menurut Rochmanadji, dijumpai beberapa penyakit sistemik yang menyertai hipertensi. Penyakit-penyakit itu antara lain ginjal akut, ginjal kronik, tumor dan infeksi berat (penyakit saraf pusat), penyempitan pembuluh darah, serta diabetes melitus.

”Pada bayi, gejala hipertensi biasanya (berupa) rewel berkepanjangan. Beda dengan anak yang sudah besar. Gejala hipertensi, antara lain, berupa sakit kepala, gelisah, berdebar-debar, hingga sesak napas,” kata Rochmanadji.

Kasus hipertensi pada anak dapat berlangsung hingga mereka menginjak usia dewasa serta meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Karena itu, orangtua perlu mencegah risiko tersebut dengan mencegah anak yang sedang bertumbuh tidak kelebihan berat badan (obesitas). Waspada jika anak sering sakit demam (dengan atau tanpa gejala lain). Waspada bila anak sakit perut atau sakit pinggang berulang serta sakit saat buang air kecil. Selain itu, waspada pula saat mata anak terlihat sembab pada pagi hari. (UTI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com