Kehilangan payudara juga merupakan kekhawatiran besar lantaran adakalanya membuat perempuan merasa tidak sempurna lagi sehingga dukungan keluarga, termasuk pendamping hidup, sangat diperlukan.
Ketidakmengertian keluarga terkadang ikut mendorong pasien untuk menempuh pengobatan yang tidak rasional, atau ”pengobatan alternatif”. Setelah penyakitnya memburuk, pada akhirnya pasien kembali ke rumah sakit, tetapi kanker sudah semakin menyebar.
Beberapa tahun belakangan, usia penderita semakin muda seiring dengan perubahan pola makan dan gaya hidup. ”Baru-baru ini saya menangani dua kasus kanker payudara pada perempuan berusia 15 tahun,” kata Sutjipto.
Penyakit kanker payudara cenderung meningkat 0,5 hingga 3 persen setiap tahun di semua negara, baik di negara maju maupun sedang berkembang.
Gejala awal kanker payudara dapat berupa benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri, dan biasanya memiliki pinggiran tidak teratur. Tanda lain yang mungkin timbul adalah benjolan di ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang abnormal dari puting susu, dan perubahan warna atau tekstur kulit payudara.
Kardinah dari Seksi Ilmiah Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta menambahkan, skrining dan deteksi dini sebetulnya dapat secara signifikan menurunkan stadium pada temuan kasus kanker payudara. Selain mamografi, pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) yang dapat diajarkan, kemudian dipraktikkan sendiri oleh perempuan, jika dilakukan secara teratur bisa mendeteksi tumor 1,2 sentimeter.
”Peran puskesmas dan posyandu harus digiatkan untuk penyuluhan mengenai kanker payudara,” ujarnya.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.