Saat ini masyarakat masih minim pengetahuan tentang kanker. Akibat minimnya pengetahuan tersebut, tak mengherankan sekitar 70 persen pasien datang dalam kondisi stadium lanjut. Padahal, dengan deteksi dini dan ditangani segera, pasien memiliki lebih banyak pilihan, termasuk mempertahankan payudara.
Kepala Subdirektorat Penyakit Kanker Departemen Kesehatan Rini Noviani mengatakan, pemerintah berupaya terus mempromosikan pola hidup sehat dan mengenali faktor risiko kanker payudara.
Di samping itu, upaya skrining dan deteksi seperti Sadari, pemeriksaan klinis, USG, dan mamografi terus diupayakan. ”Memang masih ada kendali untuk ketersediaan tenaga kesehatan dan alat,” ujarnya.
Bagi para survivor dan orang yang peduli kanker payudara, membangun kesadaran di tengah segala keterbatasan merupakan sebuah kerja keras. Sebuah perjalanan panjang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.