MOJOKERTO, KOMPAS.com - Permintaan bahan pangan organik seperti beras dan sayur-sayuran yeng relatif tinggi belum diimbangi dengan kemampuan produksi. Salah seorang aktivis yang juga petani organik di kawasan Pacet dan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Slamet (39), Rabu (4/11) mengungkapkan hingga saat ini petani organik belum mampu memenui permintaan yang terus naik.
Ia mencontohkan, tingginya permintaan pasar itu setidaknya dialaminya dari sejumlah calon pembeli di Surabaya. Untuk komoditas sayuran misalnya, salah satu jaringan pengelola hipermarket di Surabaya membutuhkan tak kurang hingga 885 kilogram sayuran yang terdiri atas lima jenis setiap bulannya.
"Masing-masing jenis kangkung, pak coy, caisim, bayam merah, dan bayam hijau. Itu hanya untuk kebutuhan tujuh toko dari total 30 toko yang dikelola (jaringan hipermarket) itu," sebut Slamet.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.