Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Menangis dalam Bahasa Ibu

Kompas.com - 06/11/2009, 17:12 WIB

KOMPAS.com - Meski suara tangis bayi di seluruh dunia terdengar sama saja, ternyata suara tangis bayi memiliki pola melodi yang berbeda, menyesuaikan dengan melodi suara bahasa ibunya.

Penelitian menunjukkan, bayi Perancis yang baru lahir cenderung menangis dalam pola melodi yang makin lama makin kencang, sementara suara tangis bayi Jerman cenderung dalam melodi menurun. Hal ini konsisten dengan perbedaan cara bicara orang dari dua negara tersebut.

Dalam risetnya para ahli merekam dan menganalisa suara tangis 60 bayi baru lahir saat mereka berusia 3-5 hari. Bayi-bayi ini berasal dari orangtua yang berbahasa Perancis dan orangtua berbahasa Jerman. Ternyata bayi ini memiliki melodi suara tangis yang mirip dengan bahasa orangtuanya.

Oleh sebab itu para orangtua disarankan untuk berinteraksi dengan anak sejak dalam kandungan, jauh sebelum anak bisa mengeluarkan celoteh (babble).

Berbagai penelitian juga menunjukkan interaksi dan komunikasi yang dilakukan ibu pada bayi sejak dalam kandungan akan memengaruhi kemampuannya berbahasa kelak. Studi lain juga membuktikan bayi baru lahir sudah mampu mengenali suara ibunya sejak dilahirkan.

Meski demikian, para ahli mengingatkan agar orangtua tidak terlalu berlebihan dalam mengajarkan anak kemampuan berbahasa. Meski bayi tiga bulan sudah mampu menangkap suara vokal yang dibuat orang dewasa, namun kemampuan mereka tergantung pada kontrol vokalnya.

Orangtua bisa mengajak bayi berkomunikasi dalam bahasa sederhana dan diucapkan dengan kalimat yang lembut dan penuh kasih sayang. Belaian dan pelukan hangat setelah bayi lahir juga efektif membangun kelekatan dengan ayah ibunya dan mendukung anak untuk belajar berinteraksi dengan orang lain secara spontan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com