Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilih Makanan Rendah Kolesterol

Kompas.com - 09/11/2009, 09:38 WIB

KOMPAS.com - Banyak orang mengeluh, betapa sukarnya mengendalikan kolesterol darah. Mereka sudah diet ketat, tidak makan daging sapi, kambing, ayam, jeroan maupun telur, dan hanya makan sayuran serta buah saja. Tapi mengapa kolesterol tidak turun juga? Adakah yang salah pada tubuh mereka ?

Kolesterol perlu senantiasa terkontrol setiap saat.  Kolesterol total harus kira-kira mendekati 200 miligram persen (selanjutnya ditulis mg%, Red.). Biasanya kadar kolesterol darah antara wanita dan pria sebenarnya tidak jauh berbeda, baik kolesterol total  maupun kolesterol LDL (low density lipoprotein = kolesterol jahat). Namun kadar kolesterol HDL (hight density lipoprotein = kolesterol baik) pada wanita cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pria.  

HDL normal pada wanita adalah 55 mg% dan HDL pada pria 45 mg%. Dengan diet yang tepat dan latihan olahraga teratur, target ini sebetulnya tidak terlalu sulit untuk dicapai.

Hanya saja, pada orang-orang tertentu, dengan melakukan diet yang ketat dan latihan teratur sekalipun, belumlah cukup. Kadar kolesterol dalam darahnya tetap tinggi, sebelum mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter. Faktor genetik  sering menyebabkan penanggulangan kolesterol tidak begitu memuaskan.

Faktor ini antara lain disebabkan sifat  hiperkolesterolemia, yaitu  orang yang mempunyai rata-rata kadar kolesterol cukup tinggi, antara 200 – 350 mg%.  Maka  orang-orang  yang menderita hiperkolesterolemia dalam melakukan diet dan olahraga harus di bawah pengawasan dokter. Hiperkolesterolemia memang memerlukan pengobatan yang lebih agresif.

Berapa sebetulnya kadar kolesterol tertinggi yang diperbolehkan? Dan kalau kadar kolesterol melebihi tingkat tertinggi itu, apa akibatnya? Konsensus mengenai kolesterol yang pernah diajukan oleh Departemen Kesehatan Amerika Serikat adalah, jika kadar kolesterol  antara 200 – 240 mg%, mereka mempunyai risiko ancaman penyakit jantung koroner dua kali lebih besar dibanding kalau kadar kolesterol mencapai 300 mg%.

Untuk itulah kadar kolesterol darah perlu dikontrol setiap saat, baik pada orang yang menderita hiperkolesterolemia maupun yang tidak. Sebab pencegahan lebih baik daripada pengobatan.

Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang sangat berperan besar terhadap kolesterol darah adalah diet, dan kolesterol darah sangat berpengaruh terhadap terbentuknya aterosklerosis (timbunan zat lemak di dalam dan di bawah lapisan dalam dinding  pembuluh nadi).

Hasil penelitian epidemiologi menunjukkan, diet yang salah dapat mempercepat terjadinya aterosklerosis. Sedangkan diet yang benar, selain  dapat menunda proses pengapuran, bisa menipiskan pengapuran yang sudah terjadi. Jadi, makan bukan hanya berarti apa yang disukai atau tidak disukai, tetapi bagaimana kita memilih sesuatu yang berarti bagi tubuh.  

Misalnya orang Finlandia yang menyukai daging sapi dan babi guling untuk menghangatkan tubuh saat musim salju. Mereka  jarang makan kacang-kacangan dan biji-bijian. Akibatnya, mereka lebih banyak menderita pengapuran koroner.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com