Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiada yang Mau Jadi Dokter Gigi Negeri

Kompas.com - 11/11/2009, 20:17 WIB

MANADO, KOMPAS.com - Formasi dokter gigi ternyata tidak dilirik para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemprov Sulawesi Utara (Sulut). Soalnya, tidak ada berkas lamaran yang masuk.
    
"Dibandingkan sejumlah formasi lainnya yang mencapai ribuan orang, formasi dokter gigi sama sekali tidak ada yang meliriknya," kata Kepala Subbagian Perencanaan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulut, Paultje Salawati, di Manado, Rabu (11/11).
    
Padahal, katanya, formasi dokter gigi sangat dibutukan Pemprov Sulut pada pengangkatan tahun 2009, karena tingkat kebutuhan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan itu.
    
Menurutnya, formasi dokter gigi tetap akan dibuka lagi pada penerimaan CPNS tahun-tahun mendatang, dengan harapan ada CPNS lulusan sarjana kesehatan meliriknya. "Mungkin saja sarjana lulusan dokter gigi lebih memilih berpraktek secara swasta ketimbang masuk PNS," katanya sambil tersenyum.
    
Sementara itu, berdasarkan pengumuman kelulusan berkas lamaran CPNS yang masuk ke Pemprov Sulut, total keseluruhan sebanyak 5.628 berkas, sementara tidak memenuhi syarat sebanyak 944 berkas, sehingga yang layak mengikuti tes tertulis hanya sebanyak 4.684 orang.
    
Padahal kuota resmi penerimaan CPNS untuk keseluruhan instansi di lingkungan Pemprov Sulut tahun 2009 hanya 387 kursi dari 357 kursi yang diusulkan ke pemerintah pusat.
    
Formasi penerimaan CPNS tahun 2009 terdiri atas tenaga teknis sebanyak 301 orang, tenaga kesehatan 44 orang, pelatih dan olahragawan berprestasi 42 orang.
    
Pemprov Sulut turut melibatkan semua instansi termasuk polisi untuk mengawasi langsung pelaksanaan seleksi penerimaan CPNS untuk lingkungan Pemprov Sulut, guna mengantisipasi dampak negatif. 
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com