Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Muda Pun Berpotensi Terkena Stroke

Kompas.com - 20/11/2009, 18:32 WIB

KOMPAS.com - Dulu, stroke identik dengan penyakit para orangtua. Namun, perubahan gaya hidup menyebabkan stroke kini juga mengintai orang-orang di usia 30-an. Tak terkecuali, wanita. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa penyakit ini telah begitu nyata kehadirannya. Namun dengan mengetahui fakta ini sejak awal, tentu dapat membantu kita untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan kita. Dengan demikian, risiko penyakit ini dapat diturunkan.  

Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui wanita tentang stroke:

* Peluang wanita muda mendapatkan stroke memang tak begitu besar, namun konsekuensinya cukup menakutkan. Untuk setiap 100.000 wanita yang berada dalam usia mampu memiliki anak, 4,4 persen akan mengalami stroke iskemik. Jumlah penderita stroke iskemik mencapai 85 persen dari seluruh kasus. Lebih dari 250.000 wanita usia 18-44 tahun berpotensi mengalami stroke ini. Ini yang menakutkan, karena stroke adalah penyebab paling umum ketidakmampuan jangka panjang.

* Angka pertahanan diri wanita dari stroke boleh dibilang memprihatinkan. Sebanyak 60 persen wanita yang mengalami stroke ternyata tidak mampu bertahan. Meskipun lebih banyak pria yang mengalami stroke, ternyata kemampuan bertahan mereka lebih tinggi. Kemungkinan wanita muda meninggal karena stroke lebih tinggi daripada yang disebabkan kanker payudara dan AIDS jika dikombinasikan.

* Usia ternyata menentukan kemungkinan terkena stroke. Sebuah studi menunjukkan bahwa ada perbedaan antara wanita dan pria yang mengalami stroke antara usia 35-44 tahun dan 55-64 tahun. Dalam jangkauan usia 45-54 tahun, wanita dua kali lebih mungkin terkena stroke daripada pria. Penyebabnya diperkirakan karena meningkatnya ukuran lingkar pinggang dan penyakit jantung di antara wanita! Karena itu para peneliti mengatakan bahwa wanita perlu lebih memperhatikan kesehatan kardiovaskuler pada usia pertengahan 30-an.

* Tekanan darah tinggi tidak hanya perlu dikhawatirkan para lansia. Sebab, inilah faktor risiko stroke nomer satu pada wanita! Hal ini khususnya akan memperberat beban wanita yang sudah memiliki sejarah serangan jantung atau stroke. Yang menjadi masalah, banyak wanita yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi. Bila Anda telah mengetahui hal ini, sebaiknya Anda segera melakukan perawatan ke dokter secara rutin. 

* Kaitan antara pil KB dan risiko stroke masih diperdebatkan oleh para dokter dan peneliti selama bertahun-tahun ini. Namun studi baru-baru ini menunjukkan hanya ada peningkatan risiko yang ringan bagi wanita yang menggunakan kontrasepsi oral. Namun risiko ini bisa meningkat secara signifikan jika saat mengonsumsi pil KB ini wanita juga merokok, memiliki tekanan darah tinggi, atau mempunyai sejarah migrain. Peluang wanita mengalami stroke juga tiga kali lebih tinggi jika kita mengonsumsi pil KB sekaligus merokok, daripada jika diikuti dengan tekanan darah tinggi atau diabetes. Kolesterol tinggi juga meningkatkan risiko wanita mengalami stroke.

* Wanita muda dengan orangtua atau saudara yang pernah mengalami stroke juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini.

* Salah satu hal yang bisa melindungi Anda dari stroke adalah menyusui. Studi tahun ini yang melibatkan sekitar 140.000 wanita melaporkan bahwa wanita yang memberikan ASI bisa menurunkan risiko mengembangkan stroke. Sebab wanita yang menyusui setidaknya sebulan terbukti menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol, serta kemungkinan mengalami diabetes. Sedangkan wanita yang menyusui selama setidaknya satu tahun mengurangi peluang mengidap penyakit jantung hingga 10 persen. 

* Gejala yang dirasakan biasanya berbeda, dan kadang-kadang tidak dikenali. Selain itu, gejala pada wanita juga tidak sama dengan pria. Penderita stroke wanita dilaporkan mengalami sakit kepala, sakit pada lengan dan wajah, dan disorientasi.

* Seperti kondisi kesehatan lain, risiko stroke bisa dikontrol, dirawat, atau diturunkan dengan cara mengubah pola hidup (makan sehat, banyak olahraga, mempertahankan berat seimbang, dan tidak merokok). Sebaiknya Anda juga menjalani perawatan hingga tuntas untuk setiap komplikasi atau penyakit jantung, kerusakan sel-sel, dan diabetes seperti yang diperintahkan dokter, dan rajin memonitor kolesterol dan tekanan darah. Menjaga agar tidak stres dan membatasi asupan alkohol juga perlu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com