Universality 2010 APPMI

Universality” adalah tema besar Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia atau APPMI untuk tahun 2010. Tema itu tidak saja menggambarkan universalitas mode dan saling pengaruh, tetapi juga tantangan menerjemahkannya ke dalam rancangan orisinal.

Ketua Umum APPMI Taruna Kusmayadi mengatakan, tema tersebut merupakan terjemahan organisasi terhadap informasi arah mode 2010 yang dimiliki agensi asal Perancis, Carlin dan Pekcler, bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM. ”Informasi itu kami buat agar bisa dioperasionalkan kepada mitra Kementerian Koperasi dan UKM, termasuk APPMI,” jelas Taruna.

Ke-47 anggota APPMI yang sebagian besar dari cabang Jakarta kali ini menggelar rancangan dalam Jakarta Fashion Week (JFW) di Pacific Place, 15-16 November. Sebagian besar menawarkan busana siap pakai yang memang sesuai dengan ajang JFW.

Musa Widyatmodjo semakin memantapkan langkah menggarap label sekundernya, M by Musa, dengan menampilkan 90-an busana feminin. Bersiluet bersih dan tanpa aksen bebatuan, Musa menawarkan bentuk dasar seperti blazer, blus, rok pendek, celana pendek, hingga gaun berpotongan di dada (empire). Musa menambahkan detail ringan seperti renda serta aplikasi renda dan lipit sederhana yang membuat koleksi ini tetap menarik tetapi ringan.

Sebagian yang lain menggunakan unsur batik, seperti pada rancangan Sofie, Poppy Dharsono, Dina Midiani, dan Anne Avantie. Sedangkan Taruna Kusmayadi menggunakan blok warna dan motif geometris untuk gaun bergaris A atau tubular.

Secara umum, selama pekan mode ini para perancang umumnya menggunakan banyak draperi, lipit, rok yang menggelembung, celana jodhpur yang ketat di betis dan menggelembung di paha, dan memberi tekanan pada pundak dengan bantalan bahu atau pangkal lengan yang menggelembung. (Ninuk M Pambudy/Yulia Septhiani)