KOMPAS.com - Anda mungkin sudah paham manfaat probiotik atau bakteri baik untuk kesehatan usus. Namun, tak banyak yang mengerti bahwa bakteri baik ini juga perlu nutrisi, yakni prebiotik.
Secara alamiah, usus kita dihuni oleh bakteri baik, misalnya Lactobacillus acidophilus dan L.bulgaricus, dan bakteri jahat, seperti bakteri patogen, virus, dan jamur. Bakteri-bakteri itu hidup dalam keseimbangan. Jika keseimbangan terganggu, misalnya akibat penggunaan antibiotik atau stres, sehingga bakteri jahat meningkat, maka kesehatan orang yang bersangkutan akan terganggu.
Seperti halnya organisme hidup lainnya, probiotik membutuhkan makanan. Prebiotik merupakan makanan yang sesuai bagi bakteri baik, tapi tidak cocok untuk bakteri jahat, sehingga bisa meningkatkan bakteri baik dalam usus. Kombinasi probiotik dan prebiotik untuk meningkatkan kesehatan tubuh disebut sinbiotik.
"Tanpa prebiotik, probiotik tidak akan bertahan lama atau melakukan fungsinya dengan baik," kata Gary Huffnagle, Ph.D, profesor penyakit dalam dan mikrobiologi dari Universitas Michigan. "Prebiotik akan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan probiotik untuk tetap hidup dan menggandakan diri," kata penulis buku The Probiotics Revolution, ini.
Untuk meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus, konsumsilah serat yang mudah larut, seperti inulin dan fructo-oligosaccaharides (FOS). Makanan yang kaya inulin dan FOS antara lain asparagus, bawang putih, pisang, apel, serta gandum. Prebiotik secara alami juga terdapat pada biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Produk olahan kedelai seperti tempe, tahu, dan tauco, kaya akan prebiotik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.