Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Si Puber Tetap Pede

Kompas.com - 08/12/2009, 13:32 WIB

KOMPAS.com — Bingung, risih, dan canggung bercampur aduk menjadi satu. Perasaan itu sangat mungkin dirasakan anak usia sekolah yang memasuki usia puber. Semua itu terjadi karena adanya perubahan fisik.

Pada anak perempuan, perubahan fisik itu ditandai dengan mulai tumbuhnya payudara, panggul yang membesar, serta tumbuhnya bulu-bulu halus di sekitar kemaluan dan ketiak. Adapun pada anak laki-laki ditandai dengan tumbuhnya bulu-bulu halus di sekitar ketiak, kemaluan, kumis, janggut, selain terjadi perubahan pada suara, tumbuhnya jerawat, dan mulai diproduksinya sperma yang pada waktu-waktu tertentu keluar sebagai mimpi basah.

Pada wanita pada umumnya masa pubertas datang antara usia 9 dan 15 tahun. Adapun pada pria antara 10 dan 16 tahun. Masalahnya, perubahan fisik itu kadang ikut menimbulkan perubahan psikologis.

Seperti ditegaskan oleh pakar psikologi, Charlotte Buhler, bahwa ada perubahan tingkah laku yang tidak menyenangkan yang terjadi bersamaan dengan kematangan seks dan diekspresikan dengan perasaan tidak aman, antisosial, dan kebingungan.

Celakanya, bila tak ada bimbingan dan dukungan dari orangtua, ada bahaya yang mengintip, yakni terbentuknya konsep diri yang kurang baik atau negatif. Hal ini dikarenakan anak sebelumnya tidak mendapatkan pengarahan sehingga ketika tanda-tanda pubertas mulai muncul ia tidak mengetahui apa yang harus dilakukan.

Biasanya yang muncul adalah perasaan tidak nyaman dan aman serta kebingungan. Apalagi bila ditambah dengan mendengar komentar atau ucapan negatif dari teman-teman di sekitarnya. Dampaknya, anak jadi malu karena merasa berbeda dari teman-temannya. Selanjutnya, yang lebih mengkhawatirkan bila si anak malah menarik diri dari lingkungan.

Itulah mengapa, orangtua perlu menyiapkan anaknya dengan melakukan komunikasi. Berikan penjelasan kepada anak tentang perubahan-perubahan yang mungkin terjadi saat memasuki masa pubertas. Sebaiknya penyampaian materi ini dilakukan secara khusus atau pribadi. Jangan melibatkan adik yang lebih kecil atau sang kakak, sehingga anak tidak malu-malu untuk bertanya bila ada materi yang tidak dipahami.

Sampaikan pula tindakan yang harus dilakukan ketika si anak menghadapi kemungkinan permasalahan yang timbul ketika memasuki masa pubertas, semisal mendapatkan haid di sekolah. Dengan begitu, anak mengetahui tindakan yang harus dilakukan atau pemecahan masalah yang dihadapi.

Tegaskan pula, perubahan ini akan dialami oleh semua individu. Setiap individu akan mengalami hal yang sama, hanya waktunya saja yang tidak berbarengan antara satu dengan lainnya, sehingga tak perlu khawatir, cemas, atau malah merasa berbeda dari individu lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com