Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edukasi Seks Revolusioner Ala Dr. Love

Kompas.com - 15/12/2009, 15:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda pembaca setia rubrik kesehatan Kompas.com, mendengar Dr.Love mungkin sudah tidak asing lagi. Kolom tanya jawab singkat seputar masalah seks dan hubungan personal itu hadir telah sejak dua tahun lalu dan kerap mengundang perhatian lewat pembahasannya yang ringan namun menggelitik.

Meski jawaban-jawaban Dr. Love sudah akrab bagi pembaca, mungkin tak banyak orang tahu siapa sebenarnya sosok Dr Love. Dilihat dari sisi penampilan, pria bernama asli Wei Siang Yu (40) itu mungkin lebih pas disebut artis atau DJ (disk jokey). Tampil berbusana kasual dengan kaca mata bingkai tebal yang kerap "nangkring" di dahinya yang lebar membuatnya tampak jauh dari sosok seorang dokter.

Tetapi di balik penampilannya yang unik, pria asal Singapura ini punya visi luas tentang pendidikan seks. Ia juga menggagas konvergensi teknologi informasi dalam peranannya menciptakan model pendidikan kesehatan seksual yang nyaman terutama bagi kalangan generasi muda.

Ditemui Kompas.com  di sela-sela pelatihan telemedis, informatika medis dan keperawatan online di Jakarta, Sabtu pekan lalu,  Dr. Wei dengan santai memaparkan betapa pendidikan seks di Indoensia saat ini memerlukan suatu terobosan besar.

Hadirnya teknologi informasi telah mendobrak sekat antara jarak, ruang dan waktu dan membuat pemahaman tentang kesehatan seksual yang benar terutama di kalangan remaja menjadi sangat penting.

Menurut jebolan Monash Medical School Australia 1995 ini, di beberapa negara Asia termasuk Indonesia, problem seks masih menjadi hal yang tabu.  Banyak remaja tak memperoleh akses infomasi yang cukup dan benar tentang kesehatan seksual, baik dari orang tua atau sekolah, sehingga mereka mencari sendiri melalui media seperti internet.

"Mereka malu untuk datang ke klinik dan bertanya. Mereka lebih nyaman untuk bertanya lewat media virtual seperti sms, chatting atau ikut forum di internet, karena dengan begitu identitas mereka tersamarkan ," ujarnya.

Perilaku ini mendorong Dr. Wei membuat suatu "revolusi" pendidikan seks dengan cara menyediakan layanan terpadu bersifat interaktif dengan dukungan teknologi multimedia. 

"Ini adalah solusi terbaik. Jadi bukan hanya sekedar menyampaikan apa yang boleh atau tidak, tetapi lebih pada menciptakan sebuah forum besar dalam wadah multi-media. Dengan begitu, kita dapat memperoleh jawaban yang real.  Dengan kata lain, pendidikan seks ini dibuat oleh masyarakat untuk masyarakat ," papar pria penemu bidang bio-communication dan menjadi nominator termuda dalam CNN People Choice Award pada tahun 2003 ini.

Sejak beberapa tahun lalu, Dr. Wei mewujudkan gagasannya dengan mendirikan layanan hotline SMS Dr Love. Ia juga mendirikan portal pendidikan seks Sexxie.tv, di mana di dalamnya terdapat pelbagai layanan interaktif seputar kesehatan seksual. Situs jejaring sosial seperti Twitter pun tak luput dari  ekspansinya, sehingga pendidikan seks dapat diakses siapa saja, kapan saja, di mana saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com