Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Wanita Rentan Alami Gangguan Kemih?

Kompas.com - 16/12/2009, 09:36 WIB

KOMPAS.com - TAK hanya pertambahan usia yang menjadi pencetus gangguan berkemih, perempuan usai melahirkan juga kerap mengalami gangguan ini. Banyak alasan yang mendasarinya. Misalnya, persalinan memakan waktu lama atau jabang bayi yang punya ukuran kelewat besar.

Mulyadi Tedjapranata, dokter Klinik Medizone di Apartemen Taman Kemayoran, Jakarta Pusat menjelaskan, pada saat melahirkan, bayi keluar melalui vagina. Proses ini menekan dinding vagina.

"Jika penekanan membutuhkan waktu lama dengan intensitas tinggi, kandung kemih akan mudah mengalami kerusakan," ujarnya. Akibatnya, otot kandung kemih menjadi tidak lagi bisa berfungsi dengan baik.

Dahrial Daud, dokter kandungan dari Rumah Sakit Siloam, Tangerang menambahkan, dalam proses persalinan yang memakan waktu panjang, seorang ibu tentu akan menahan diri untuk tidak kencing.

"Proses merenggang yang terlalu lama juga menjadi penyebab melemahnya otot panggul pada wanita," ajar dia.

Kondisi ini bahkan terjadi bukan saja saat melahirkan, tapi juga bisa terjadi saat bayi masih dalam kandungan. Tekanan pada kandung kemih yang secara terus menerus selama masa kehamilan juga akan membuat otot panggul tertekan sehingga tak bekerja maksimal.

Pun begitu dengan ukuran bayi yang terlalu besar. "Ini juga bisa menyebabkan saluran kandung kemih tertekan," ujar dia.

Gangguan pada saluran berkemih bahkan juga berpotensi terjadi pascakelahiran. Perubahan hormonal setelah masa persalinan mempengaruhi kerja otot dalam kandung kemih. Tapi, ini bukan berarti tidak ada jalan untuk menyembuhkannya. Hal ini tentu tergantung dengan kadar berat dan ringan gangguan herkemih seseorang. Pada gangguan berkemih dengan kadar yang ringan, penderita masih bisa ditolong dengan menggunakan obat-obatan.

Tapi jika sudah parah, dokter ahli umumnya akan melakukan tindakan operasi kateter. Ini adalah tindakan pemasangan selang kateter ke dalam kandung kemih melalui saluran kencing.

Tujuannya untuk mencegah urine dalam kandung kemih penuh hingga menyebabkan penderita gangguan kemih gampang mengompol meskipun tekanan dalam kemih dalam kadar kecil.

Penanganan dengan menggunakan kateter ini biasanya membutuhkan waktu selama tiga hari sampai beberapa minggu sampai saluran kencing kembali normal.

Gangguan berkemih sebaiknya cepat disembuhkan. Jika kelamaan, gangguan kemih ini bisa menyebabkan kerusakan syaraf pada kantong kemih.  Dan, akibatnya bisa melumpuhkan otot uretra. (KONTAN/Herlina Kartika Dewi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com