Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Carpal Tunnel, Penyakit Orang Kantoran

Kompas.com - 08/01/2010, 10:50 WIB

KOMPAS.com - Anda pernah mendengar sindrom Carpal Tunnel? Mungkin sebagian besar dari Anda masih asing dengan kosakata tersebut. Sindrom ini sering menghinggapi para pekerja kantoran yang bersinggungan dengan keyboard komputer, atau yang menitikberatkan pada penekanan tangan. Seperti apa tanda-tandanya?

Mudah saja. Anda merasa sakit pada pergelangan tangan, merasa kebas atau mati rasa pada tangan, dan lengan merasa lemas. Jika Anda merasakan salah satu gejala itu mungkin saja Anda terkena sindrom Carpal Tunnel.

Bukan hanya orang yang bekerja di depan komputer sepanjang hari saja yang bisa terserang Sindrom Carpal Tunnel (SCT). Mereka yang salah menempatkan posisi pergelangan tangan di atas permukaan keyboard, melakukan pekerjaan yang membuat otot tangan menegang dan terbebani, juga bisa terserang SCT.

''Beban kerja pada syaraf-syaraf tangan yang terlalu berat bisa menyebabkan salah urat, sakit, rasa kebas dan lemas pada jari-jari tangan dan pergelangan tangan,'' tutur Heather Tick MD, penulis buku Life Beyond the Carpal Tunnel.  

Menggunakan komputer sepanjang hari hanya merupakan salah satu faktor yang meningkatkan resiko SCT. Mereka yang bekerja menggunakan peralatan seperti pengering rambut dan sejumlah peralatan berat lainnya juga amat mudah terserang sindrom ini.

Yang mencengangkan, perempuan yang sedang hamil dan menopause ternyata memiliki resiko yang lebih tinggi. Perubahan hormon mereka bisa menyebabkan otot-otot dan syaraf lebih kaku. Beberapa pekerjaan seperti menyulam juga bisa meningkatkan resiko SCT. SCT sendiri lebih sering diderita oleh perempuan ketimbang laki-laki, dengan perbandingan 3:1.

Cara mencegah
Kemungkinan besar, SCT tidak bisa dicegah. Cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan tidak melakukan kegiatan yang tidak lazim atau kaku pada leher, bahu, dan pergelangan tangan. Saat menggunakan komputer, jangan menopangkan pergelangan tengan pada meja, buatlah tangan Anda lebih rileks.

Cara lainnya adalah dengan menghindari makanan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat seperti nasi putih, pasta, yang bisa menyebabkan peningkatan peradangan dalam tubuh kita. Akupuntur, terapi dan latihan seperti yoga dan pilates, akan sangat membantu melancarkan peredaran darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com