Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memonitor Tahi Lalat

Kompas.com - 12/01/2010, 11:11 WIB

KOMPAS.com —Hampir semua orang punya tahi lalat, tetapi tidak seorang pun tahu mengapa tahi lalat tumbuh. Tahi lalat biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat menjadi kanker. Karena itu, pemilik tahi lalat harus terus memantau bila ada perubahan yang mungkin saja mengindikasikan adanya melanoma atau bentuk kanker yang lebih serius.

Cara terbaik untuk menemukan masalah secara dini adalah dengan mengetahui lokasi dan pola tahi lalat. Ingat juga untuk memeriksa bagian yang tidak terpapar sinar matahari, termuk kulit kepala, ketiak, di sela jari kaki, dan daerah genital.

Periksalah kulit secara teratur dengan cermat. Untuk bagian tubuh yang sulit terlihat, seperti punggung, gunakan cermin. Jika ukuran tahi lalat melebihi besar rata-rata, yaitu sebesar penghapus pensil, dan bentuknya tak beraturan, bisa jadi itu gejala tumor jinak. Pertimbangkan untuk memeriksakan tahi lalat ke dokter kulit secara teratur.

Anda bisa mengikuti petunjuk pengkajian melanoma dari The American Academy of Dermatology. Perhatikan apakah tepi tahi lalat tak beraturan, ada perubahan warna, atau diameternya membesar. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah

- Ketebalannya. Tahi lalat jinak cenderung pipih atau berbentuk kubah. Waspadai tahi lalat yang sebagian datar dan sebagian menonjol.

- Tekstur. Tahi lalat bersisik, kulitnya mengelupas, mengeluarkan cairan atau ada perdarahan ringan, dapat menjadi tanda melanoma. Demikian pula ada daerah yang berwarna dapat terjadi pengerasan atau pelunakan.

- Sensasi. Apakah ada rasa gatal atau sakit?

- Kulit sekitarnya. Perhatikan adanya pembengkakan, kemerahan, atau perubahan warna lainnya yang menyebar ke kulit sekitar daerah berpigmen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com