Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Diabetes Sebabkan Disfungsi Ereksi?

Kompas.com - 15/01/2010, 11:56 WIB

KOMPAS.com — Pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Modern DN di Cikupa, Tangerang, KHH, membantah tuduhan telah menghamili salah satu santrinya. Salah satu putranya mengaku yakin bahwa perbuatan nista itu tidak dilakukan ayahnya. Sebab, sejak Januari 2009 KHH divonis menderita diabetes.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kadar gula darah KHH mencapai 621. "Mana mungkin penderita diabetes yang kadarnya sangat tinggi bisa ereksi. Kalau enggak percaya, silakan tanya dokter," tegasnya, Kamis (14/1/2010).

Lantas, benarkah diabetes menyebabkan seorang lelaki kehilangan vitalitasnya sehingga tak bisa menghamili wanita? Tentu pertanyaan ini membutuhkan telaah medis yang lebih dalam. Berdasarkan penjelasan dr Sandra Utami Widiastuti, SpPD dari Diabetic & Wound Care Clinic RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, yang dihubungi Kompas.com, impotensi atau disfungsi ereksi (DE) merupakan salah satu komplikasi penyakit diabetes melitus.

Menurut dia, hampir 50 persen penderita diabetes (diabetesi) menderita disfungsi ereksi dalam skala berat dan ringan. Meski begitu, gangguan ereksi ini umumnya terjadi pada pria yang diabetesnya menahun. "Diabetes yang sudah cukup lama bisa mengganggu sel-sel saraf dan pembuluh darah, padahal ereksi yang baik membutuhkan rangsangan saraf dan pembuluh darah yang baik. Karena itu, pasien diabetes bisa menderita impotensi," paparnya.

Disfungsi ereksi adalah suatu keadaan di mana terdapat ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi agar bisa berhubungan seksual secara memuaskan. Para ahli pun sepakat bahwa 80 persen kasus disfungsi ereksi disebabkan kondisi fisiologis, termasuk penyakit jantung dan diabetes.

Menurut dr Sandra, umumnya hal ini terjadi akibat tersumbatnya aliran darah ke penis yang salah satunya disebabkan oleh diabetes. Namun, terjadinya komplikasi diabetes berbeda-beda pada tiap individu.

"Proses bagaimana pengaruh diabetes pada fungsi ereksi sebenarnya panjang. Namun, bisa saja seseorang mengalami DE, padahal baru divonis diabetes. Mungkin perjalanan penyakit diabetes orang itu sudah lama, tetapi tidak dirasakan. Ia baru memeriksakan diri setelah muncul keluhan," papar dr Sandra.

Untuk mengatasi gangguan ereksi akibat diabetes, dr Sandra menegaskan pentingnya pengendalian gula darah. Selain itu, biasanya dokter juga akan meresepkan obat-obatan untuk meregenerasi sel saraf dan pembuluh darah.

"Tidak menutup kemungkinan juga untuk berkonsultasi kepada dokter andrologi untuk mengevaluasi adanya sebab lain penyebab impotensi. Namun, yang utama adalah kendalikan dulu gula darah," katanya.

Dengan demikian, jelaslah, meski diabetes membawa risiko pada rusaknya fungsi ereksi, toh hal itu tidak mutlak terjadi....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com