Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Batuk Lebih dari 2 Minggu

Kompas.com - 19/01/2010, 11:08 WIB

Bila hanya batuk, pilek, flu, amandel, hal itu biasanya tidak terlalu berbahaya. Namun, bila sudah disertai napas cepat dan sesak atau bunyi mengi, keluar dahak berwarna keruh, kuning atau hijau, coklat, abu-abu, apalagi bila ada darah, lalu ditambah nyeri di dada dan suhu tubuh meningkat yang berlangsung lama dan batuk lebih dari dua minggu, pemeriksaan yang lebih intesif perlu segera dilakukan.

“Batuk yang tidak sembuh-sembuh sampai lebih dari dua minggu kemungkinan merupakan gejala TBC atau asma," katanya.

Kecap dan jeruk
Untuk gangguan saluran pernapasan ringan seperti ISPA, obat simptomatik yang sederhana, seperti kecap campur jeruk, cukup efektif dan aman. Obat batuk, baik putih maupun hitam yang banyak dijual bebas juga bisa dimanfaatkan.

Bila batuk disertai demam, maka obat penurun panas akan bisa membantu. Sementara itu untuk mengatasi sumber masalah atau kumannya, hal itu harus diatasi dengan minum antibiotik yang diresepkan dokter. Penderita batuk juga perlu meningkatkan daya tahan tubuh.

“Sedapat mungkin, makan lebih sering dengan gizi seimbang, cukup istirahat, dan menjaga emosi agar tidak meledak-ledak,” papar dr Mita.

Daya tahan tubuh yang baik memang sangat diperlukan sebagai pertahanan diri dalam melawan virus flu. Bila sudah terserang flu, maka ada baiknya untuk beristirahat selama beberapa hari.

Menyantap sup ayam seperti kebiasaan masyarakat Inggris sebenarnya dimaksudkan untuk menguatkan daya tahan tubuh. Sup membuat tubuh hangat, apalagi saat suhu udara sedang dingin. Dengan begitu, tubuh akan terasa lebih enak dan segar.

Menutupi hidung dan mulut dengan saputangan atau tisu saat batuk bisa mencegah penyebaran virus ke orang lain. Biasakan mencuci tangan secara teratur untuk melindungi diri dari flu. Tindakan itu juga berfungsi agar virus tidak terkumpul di tangan dan menyebar ke orang lain lewat jabat tangan. Sebuah penelitian menunjukkan, flu lebih banyak terjadi lewat jabat tangan daripada bersin. Nah, lho! @abd

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com